Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Sosial Kota Pekalongan, Nur Agustina menyebut program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) menjadi salah satu upaya penurunan angka stunting.
“Program ini dilaksanakan mengikuti instruksi Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting,” ujar Nur di Gedung Diklat, Senin (29/7/2024).
Menurutnya program Dashat menjadi bagian penting dalam mengedukasi serta pendampingan masyarakat berkaitan dengan gizi sehat yang seimbang. Program Dashat juga melibatkan banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinperpa, Dinkes, DKP dan lainnya.
Ia mengatakan pelaksanaan program Dashat dipusatkan di kelurahan dengan supervisi dari pemerintah Kota Pekalongan dan disinkronkan dengan program Kampung KB serta Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA).
“Semua program di level kelurahan masuk ke dalam Dashat. Hari ini saya libatkan pengelola Dashat dan OPD terkait lantaran mereka inilah yang bakal memotivasi masyarakat agar bisa memanfaatkan sumber daya lokal dalam edukasi dan penyajian gizi seimbang,” urainya.
Nur menjelaskan sudah ada 27 kelurahan di Kota Pekalongan menjalankan program Dashat yang telah mendukung penanganan stunting, balita, baduta, ibu hamil dan pasca melahirkan serta calon pengantin.
Ia menjabarkan data 2023 ada 10.085 keluarga beresiko stunting yang tersebar di 27 kelurahan. Kemudian berdasarkan survei status gizi dari Provinsi Jawa Tengah menempatkan kasus stunting di Kota Pekalongan berada di posisi 28 persen.
“Setelah dilakukan penimbangan ulang serentak dan tuntas 100 persen, angka kasus stunting di Kota Pekapongan menjadi lima persen,” tuntasnya.*