Pembangunan Rumah Khusus di Desa Tratebang Mencapai 70%, Ditargetkan Rampung Oktober

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Slamet. 

PEKALONGAN, JATENG – Pembangunan rumah khusus beserta Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) untuk korban bencana atau program relokasi di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, tengah berlangsung dengan progres yang signifikan. Agus Satrio, Kabid Pengembangan Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan, yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom), menjelaskan rincian pembangunan tersebut.

Menurut Agus, awalnya direncanakan pembangunan sebanyak 100 unit rumah. Namun, karena dua penerima meninggal dunia tanpa ahli waris, jumlah rumah yang dibangun menjadi 98 unit. Dari total tersebut, 64 unit didanai oleh Pemerintah Provinsi, 32 unit dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan 2 unit lainnya didanai oleh Lazismu Muhammadiyah.

“Dua unit rumah dari Lazismu ini dibangun untuk warga yang terdampak rob di pinggiran TPI, yang sebelumnya tidak masuk dalam delimitasi kawasan kumuh. Alhamdulillah, kita mendapatkan dukungan dari Lazismu,” ungkap Agus, Jum’at (30/8/2024).

Masing-masing unit rumah memiliki alokasi anggaran yang bervariasi, dengan rincian: rumah dari Lazismu sebesar Rp55 juta per unit, rumah dari APBN sebesar Rp50 juta per unit, dan rumah dari provinsi sebesar Rp40 juta per unit. Namun, karena adanya tambahan anggaran Rp15 juta dari APBD, anggaran rumah dari provinsi disamakan dengan APBN, yaitu Rp55 juta per unit.

Pembangunan rumah dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Penerima Bantuan (KPB) yang terdiri dari empat kelompok, yakni Simonet A, B, C, dan D. Masing-masing kelompok mengurus belanja material secara mandiri, dibantu oleh pengawasan dari fasilitator dan tim dinas terkait.

Agus juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas material yang digunakan.

“Jika material yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi, masyarakat berhak menolak. Ini sudah kita sampaikan dalam beberapa rapat,” tegasnya.

Progres pembangunan saat ini mencapai 65-70%. Pembangunan jalan dan drainase yang didanai oleh DAK juga sedang berlangsung, dengan pengawasan ketat dari pihak kejaksaan karena program ini termasuk dalam 10 besar Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK di Kabupaten Pekalongan.

Selain pembangunan rumah, juga terdapat pembangunan mushola yang didanai oleh Baznas, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari DAK, serta rencana pembangunan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) oleh Lazisnu. Listrik untuk proyek ini akan digratiskan oleh ESDM Provinsi.

Terkait pengerjaan jalan, Agus menambahkan bahwa jalan akan dibangun menggunakan rigid cor beton. Progres pengerjaan jalan diutamakan karena adanya batas waktu kontrak, sementara pembangunan rumah dilakukan hingga akhir tahun anggaran.

Agus optimis seluruh proyek ini dapat selesai tepat waktu. “Insya Allah, dengan pengawalan dari kejaksaan, kami tidak main-main. Progres kami saat ini sudah melebihi target. Rencana selesai akhir Oktober,” tutupnya.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *