Laporan wartawan sorotnews.co.id : Hendra.
BIREUEN, ACEH – Gedung Boarding School dilingkungan SMAN 2 Bireuen terlihat terbengkalai sudah 3 tahun lebih lamanya, bangunan itu diduga telah menghabiskan uang negara puluhan milyar rupiah, namun hingga saat ini belum ada tanda – tanda dari pihak Pemerintah dan sekolah untuk membuka Boarding School tersebut.
Padahal keberadaan Boarding School besar sekali manfaat bagi siswa didalam memajukan mutu pendidikan, khususnya bidang mata Pelajaran Agama Islam (PAI) sesuai qanun syariat Islam uang berlaku di Aceh dan Bireuen sebagai Kota Santri.
Boarding School adalah sekolah di mana para siswa belajar dan tinggal bersama selama proses pembelajaran berlangsung.
Menyikapi hal tersebut, Plt Kepala SMAN 2 Bireuen Muhammad Rachmad Fadhli, S.Pd melalui What Appnya, selasa (3/9/2014) saat dikonfirmasi Sorot News, mengatakan pada dasarnya pihak sekolah sangat mendukung dengan adanya program Boarding School, akan tetapi banyak hal yang harus di perhatikan dan dibenahi, belum adanya ruang makan, dapur dan fasiltas lainya.
“Memang untuk menerapkan sekolah Boarding School sangat susah, tidak sama seperti sekolah Boarding School yang ada pada sekolah swasta merekavserba lengkap,” katanya.
“Meskipun demikian, kita terus mencoba dan berharap Pemerintah dapat memberikan bantuan fasilitas yang lengkap, supaya program Boarding School di SMAN 2 bisa berjalan di Kabupaten Bireuen yang kita cintai ini,” harap Muhammad Rachmad.*