Ketua Umum DPP LSM Formasi Pekalongan Soroti Kerusakan Jalan Raya Rowoyoso Yang Baru Selesai Dibangun

Foto : Ketua Forum Masyarakat Sipil (Formasi) Kabupaten Pekalongan, Mustadjirin.

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim. 

PEKALONGAN, JATENG – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Masyarakat Sipil (Formasi) Kabupaten Pekalongan, Mustadjirin, angkat bicara terkait kerusakan yang terjadi pada Jalan Raya Rowoyoso yang baru selesai dikerjakan sekitar tiga bulan lalu. Ia menilai bahwa kerusakan tersebut merupakan indikasi gagalnya kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh pihak terkait.

Mustadjirin menegaskan bahwa Pejabat Pembuat Komitmen (PPKOM), pelaksana pekerjaan, pengawas, dan konsultan proyek harus bertanggung jawab atas kerusakan ini. Jalan raya Kemplong – Rowoyoso yang menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Wiradesa, Wonokerto, dan Siwalan, mengalami kerusakan dini yang disinyalir akibat mutu pengerjaan yang tidak sesuai standar.

“PPKOM, pelaksana pekerjaan, pengawas, dan konsultan harus bertanggung jawab atas gagalnya mutu pekerjaan proyek Jalan Raya Kemplong – Rowoyoso ini. Aparat Penegak Hukum (APH) juga harus turun tangan untuk melakukan uji laboratorium terkait kualitas pekerjaan tersebut,” tegas Mustadjirin, Minggu (6/10/24).

Ia juga menyampaikan harapannya agar PPKOM Bina Marga DPU Taru Kabupaten Pekalongan lebih ketat dalam memberikan arahan kepada pelaksana pekerjaan di lapangan, terutama terkait pentingnya menjaga kualitas pengerjaan proyek infrastruktur demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.

Sebelumnya, masyarakat telah menyuarakan keluhannya terkait kondisi Jalan Raya Rowoyoso yang baru selesai dibangun namun sudah mengalami kerusakan. Warga mempertanyakan kualitas pekerjaan yang dilakukan, mengingat jalan tersebut seharusnya bisa bertahan lebih lama mengingat usia pengerjaannya yang belum genap setahun.

Kerusakan dini pada infrastruktur ini memicu keprihatinan di kalangan masyarakat, yang berharap adanya tindak lanjut dari pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *