Ini Tanggapan Pjs Wali Kota, Mengenai Protes Warga Terhadap Kinerja Lurah Babat Jerawat Surabaya

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro. 

SURABAYA, JATIM – Restu Novi Widiani Pjs Wali Kota Surabaya menanggapi permasalahan terkait protes yang dilakukan oleh tokoh warga di Kelurahan Babat Jerawat Kecamatan Pakal kepada pejabat di Kelurahan Babat Jerawat.

Restu menyampaikan, bahwa Asisten 1 Pemerintah Kota Surabaya sedang dalam pengawasan untuk semua kecamatan dan kelurahan.

Untuk kasus ini Forkopimda kita libatkan untuk menyelesaiannya. Dig bawah Asisten 1, itu tidak hanya di Kelurahan Babat Jerawat, namun juga semua kecamatan dan kelurahan di seluruh kota Surabaya,” ujar Restu, Selasa (15/10/2024).

Restu juga menjelaskan, saat ini sudah ada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), yang rutin dilaksanakan di setiap wilayah. Dalam forum itulah Pemkot akan memproses laporan atas kinerja dari setiap ASN, termasuk di tingkat kecamatan dan kelurahan,” ungkapnya.

Dalam permasalahan ini kita selalu mengantisipasi dan akan meyelesaikannya. Pada sebelumnya Eri Cahyadi menghadiri jalan sehat di Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI) Kelurahan Babat Jerawat Kecamatan Pakal, Minggu (13/10/2024), beberapa warga menghadang Eri untuk memberi kritikan dan mempertanyakan program yang belum terealisasi.

Dhani Nartawan SH, MH, tokoh warga Surabaya barat ini meminta, jika Eri Cahyadi kembali memimpin Kota Surabaya untuk kedua kalinya, supaya mengganti Lurah Babat Jerawat dengan pejabat yang lebih baik.

Sedangkan Dhany yang juga Penasehat LPMK Kelurahan Babat Jerawat menyebutkan, jika Lurah Babat Jerawat kurang transparan dan kurang harmonis dengan mitra kerja lainnya.

Ini semua bisa dibuktikan, kelurahan sering tidak melibatkan LPMK dalam setiap kegiatan maupun pengambilan kebijakan. Diantaranya adalah Dana Kelurahan (Dakel), yang nilainya mencapai Rp 3 miliar.

Dhani memprotes, dalam pengelolaan Dakel selama ini kurang transparan, tanpa ada diskusi atau perundingan bersama LPMK. Kami tidak pernah diajak rembugan dalam pengelolaan dana tersebut.

Dhany melanjutkan, lurah-lurah sebelumnya selalu berkoordinasi dan erat hubungan silaturahmi bersama LPMK. Sedangkan LPMK sekarang itu punya integritas dalam pembangunan kota. Kami juga berjuang bagi warga wilayah kami, akan tetapi seakan kami tidak dianggap oleh lurah sekarang,” pungkas Dhany.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *