Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali mengirim pesawat keenam NC212i untuk TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang nantinya akan dioperasikan oleh Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Pesawat tersebut merupakan bagian dari kontrak pengadaan dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, dengan total pesanan sebanyak 9 unit pesawat. PTDI dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (29/10) menjelaskan, mereka telah melakukan pengiriman 5 pesawat secara bertahap pada periode 2021-2023.
Sebanyak 2 unit pesawat NC212i dikirim pada tahun 2023; 1 unit pada tahun 2022; dan 2 unit pada tahun 2021. Sementara itu, pesawat ketujuh rencananya akan dikrim pada Februari 2025.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM, Megy Sismandany, bersama Direktur Produksi, Batara Silaban ikut meninjau langsung persiapan dan ferry flight pesawat keenam NC212i dengan tail number AX-2133 tersebut.
Pengiriman pesawat keenam NC212i oleh PT Dirgantara Indonesia untuk TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan akan dioperasikan oleh Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. (Foto: Dok. Humas PTDI)
“NC212i merupakan salah satu pesawat yang paling dicari di pasaran berkat desainnya yang multi fungsi; hemat biaya operasional; dan kemampuannya dalam lepas landas serta mendarat di landasan pendek. Keberhasilan PTDI dalam mengekspor pesawat ini ke berbagai negara adalah bukti nyata bahwa produk dalam negeri mampu bersaing di pasar global,” tegas Megy.
Sebelum pengiriman, pesawat NC212i untuk TNI AU telah terlebih dahulu memperoleh Flight Acceptance Certificate pada 24 Oktober 2024. Selanjutnya, pesawat diterbangkan oleh Mayor Pnb Syamsu Alam sebagai pilot in command ferry, serta Kapten Pnb Adam sebagai copilot 1 dan Lettu Pnb Risqi Nurhafidah sebagai copilot 2.
Pesawat keenam NC212i dikirim dengan konfigurasi troop transport dan sudah dilengkapi dengan baling-baling baru buatan MT Propeller, Jerman, yakni MTV-27 yang telah disertifikasi oleh EASA.
“Untuk kelebihan dari MT Propeller yang dirasakan sekarang suara atau kebisingan lebih rendah, kemudian pada saat melaksanakan single engine di atas, untuk start-nya tidak ada hentakan,” jelas Mayor Pnb Syamsu Alam.
Ia menambahkan, baling-baling MTV-27 juga compatible dengan mesin terpasang, yaitu Honeywell TPE331, yang memberikan kinerja optimal dengan tingkat kebisingan dan getaran yang rendah selama operasi.
“Semoga ini menjadi sebuah momentum, sehingga ke depan kita bisa kembali mengambil atau men-delivery pesawat-pesawat PTDI yang baru dengan situasi yang semakin baik. Tentunya pesawat yang terbaru ini akan menjadi salah satu kekuatan alutsista di Skadron Udara 4. Dari 9 pesawat telah ter-delivery 6 pesawat atau sekitar 60%, kami harapkan dalam waktu dekat bisa jadi 100%,” pungkas Mayor Pnb Syamsu Alam.*