Menyoroti Pengelolaan DD Mantan Kades Serta Kades Defenitif Golo Nimbung Yang Menuai Polemik

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK. 

MANGGARAI TIMUR, NTT – Pengelolaan Dana Desa (DD) Golo Nimbung, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Mangarai Timur, NTT, akhir-akhir ini menjadi sorotan semenjak dipimpin oleh Mantan Kepala Desa (Kades) Fransiskus Salesman.

Polemik pengelolaan Dana Desa (DD) Golo Nimbung itu terus bergulir dari waktu ke waktu apalagi setelah kasus “Dugaan Korupsi” mantan Kades Fransiskus Salesman ditangani Polres Manggarai Timur.

Lebih seru lagi bahwa kasus tersebut diberitakan telah naik status ke tahap “Penyidikan”. “Polres Manggarai Timur memastikan bahwa penyidikan resmi akan segera dimulai dengan menghadirkan pihak Inspektorat”.

Kini kasus “Dugaan Korupsi” Mantan Kades Golo Nimbung Fransiskus Salesman, masih bergulir di Polres Manggarai. Tentu publik masih menunggu bagaimana tindaklanjutnya.

Berdasarkan hasil investigasi Soro News dilapangan dari tanggal 15-17 Desember 2024 serta informasi dari berbagai sumber ditemukan fakta bahwa situasi didesa Golo Nimbung terbelah.

Apalagi Mantan Kades Golo Nimbung tersebut sudah terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur pada periode 2024-2029.

Hal ini tentu berimpilikasi kepada cara pandang masyarakat terkait penanganan persoalan kasus “Dugaan Korupsi” yang menyeret nama anggota DPRD Manggarai Timur dari Partai Nasdem tersebut.

Apakakah penanganan kasus ini murni terkait “Dugaan Korupsi” atau ada unsur lain yang bermain didalamnya?, Kita yakin pihak Polres Manggarai Timur profesional dalam menangani kasus ini.

Beberapa masyarakat yang minta identitasnya dirahasiakan menyampaikan harapanya agar kasus yang menyeret Mantan Kades Golo Nimbung sekaligus Anggota DPRD Manggarai Timur itu segera dituntaskan.

Sehingga tidak ada lagi polemik yang terjadi ditingkat Desa. Karena sekarang ini terjadi perpecahan ditengah masyarakat Desa Golo Nimbung.

Apalagi yang melapor kasus “Dugaan Korupsi” tersebut juga masyarakat yang berasal dari desa Golo Nimbung. Pastinya saat ini terjadi perpecahan.

Imbas dari kasus yang menyeret Mantan Kades Golo Nimbung Fransiskus Salesman ini, sekarang dirasakan oleh kades Defenitif Stanis Lasen, yang baru diangkat pada bulan Desember 2023.

Dimana beliau selalu diisukan tidak mengerjakan fisik Dana Desa tahun 2024, padahal faktanya berbeda dengan kondisi riil dilapangan. Ada fisik proyek yang sudah dikerjakan dan ada yang belum.

Pekerjaan Fisik yang sudah dikerjakan seperti, Pembangunan telfor jalur Rokat-Bala, juga pembangunan gedung Paud.

Sementara yang belum dikerjakan itu Pembangunan jalan Lapen ruas jalan Rembong Watu-Pantar serta TPT sepanjang 12 meter di Rokat.

Terkait jalan lapen itu, Material berupa Aspal sebanyak 15 drum, batu pecah 3-5 dan 5-7 sudah ada dilapangan. Sekarang tinggal menunggu rekanan saja untuk mulai kerja.

“Kami sebagai masyarakat Desa Golo Nimbung tentu menginginkan yang terbaik bagi desa kami dan berharap agar pembangunan berjalan dengan baik dibawah kepemimpinan Kades defenitif Stanis Lasen,” kata sumber yang tidak mau disebut namanya.

Terpisah Kades Defenitif Golo Nimbung Stanis Lasan yang dikonfirmasi Sorot News pada 27 Desember 2024 menyampaikan bahwa pembangunan terus berjalan didesa yang dipimpinya.

“Ada beberapa kegiatan fisik yang telah kami jalankan ditahun 2024, diantaranya; Pembangunan jalan telfor jalur Rokat-Bala, sepanjang 300 meter dengan pagu sekitar Rp. 159 juta, juga Pembangunan gedung Paud dengan anggaran Rp. 80 Juta,” katanya.

“Sementara yang masih dalam proses itu pengerjaan Lapen jalur Rembong Watu-Pantar, sepanjang 400 meter dengan pagu sekitar Rp.370 juta, Serta Tembok Penahan Tanah(TPT) sepanjang 12 meter di Rokat,” jelasnya.

“Untuk Lapen ini bahan-bahan sudah dilapangan seperti Aspal sebanyak 15 Drum, batu 3-5 dan batu 5-7, saat ini kami masih menunggu kehadiran pihak rekanan untuk memulai pekerjaan Lapen tersebut,” ungkapnya.

“Alasan pihak rekanan kemarin itu karena mereka menunggu alat dari surabaya untuk segera membawa Alat pengeras jalan ke tempat kerja. Terpaksa kami menunggu kehadiran mereka. Apalagi sebagian besar uang sudah distor ke mereka,” tutur Kades Stanis Lasen.

“Kalau alat pengeras jalan itu sudah datang pasti jalan Lapen tersebut kami segera kerjakan sesuai volume yang sudah dianggarkan, sehingga untuk fisik tahun 2024 tuntas,” tutup Kades Stanis Lasen.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *