Laporan wartawan sorotnews.co.id : Hendra.
BIREUEN, ACEH – Kepala Desa Meunasah Reudeup Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen, Rahmat Saputra mengundurkan diri dari jabatanya, hal ini dilakukan demi kemaslatan masyarakat desa tersebut.
Namun perlu diketahui bersama bahwa, selama dirinya menjabat kepala desa semenjak tahun 2020 banyak desakan – desakan dari masyarakat yang menginginkan Rahmat Saputra tidak lagi menjabat sebagai kepala desa dengan berbagai alasan yang tidak jelas asal usulnya.
Melihat kondisi tersebut, Rahmat Saputra secara resmi telah menandatangani surat pengunduran diri yang disaksikan oleh ratusan masyarakat desa, Camat dan Forkopicam Pandrah, Jumat (10/1/2025).
Sementara itu, Rahmat Saputra saat ditemui Wartawan media Sorot News, pada Sabtu (11/1/2025) menjelaskan selama dirinya menjabat Kepala Desa dari tahun 2020 diakui, tidak ada yang tidak transfaran dalam pengelolaan APBG ataupun bentuk pelanggaran lainya, pihaknya selalu membuat rapat dan tidak mengambil keputusan sendiri.
“Kalaupun selama ini ada kegiatan fiktif yang saya dilakukan, seharusnya masyarakat dapat membuktikan atau menjelaskan dulu, mana kegiatan yang tidak dibuat untuk kemajuan desa,” katanya.
Untuk Kecamatan Pandrah sendiri, yang paling banyak mendapat bantuan BLT adalah masyarakat meunasah reudeuep,
pada tahun 2020 berjumlah 101 orang, pada tahun 2021 berjumlah 80, tahun 2022 berjumlah 70 orang, pada tahun 2023 berjumlah 43 orang dan tahun 2024 juga berjumlah 43 orang.
Selanjutnya dikatakan pada, tahun 2020 sudah dibangun kantor Kepala Desa dan tahun 2023 dibangun saluran.
“Mengingat bantuan APBG sangat terbatas dan kita perioritaskan BLT maka ditahun 2024 kita tidak bisa membuat bangunan. Walaupun demikian kita selaku Kepala Desa tidak tinggal diam, kita selalu koordinasi dengan anggota DPRK, DPRA dan DPR RI,” jelasnya.
Untuk Desa Meunasah Reudeup Pandrah sendiri melalui aspirasi H. Ruslan Daud (HRD) telah membangun saluran cacing sawah, melalui Bang Samsul Bahri (Tiyong) pekerjaan aspal hotmix ditahun 2023 pekerjaan pengerasaan usaha tani.
Disaat Aulia Sofyan menjabat Pj Bupati pihaknya telah berusaha agar pemasangan jaringan air Pdam yang memelan angka 1,5 Miyar dalam hal pekerjaan PDAM, pihak PUPR juga menanyakan kebutuhan lainya,teryata masih ada yaitu Septic tank namun hari ini dengan harga Rp 250 juta sudah selesai dikerjakan.
Terkait tidak adanya penyempurnaan Meunasah Desa dikarenakan Peraturan Pemerintah sejak tahun 2020 tidak bisa dianggarkan.
Rahmat Saputra menambahkan, “terkait proses audit dana desa oleh pihak terkait, jika memang prosedur dan jadwal sudah ditentukan, Insyaallah kami siap,” jelasnya.**