Laporan wartawan sorotnews.co.id : Irpan Sofyan.
JAKARTA – Kisah luar biasa H. Nandy, seorang pria asal Dampit, Malang, Jawa Timur, menginspirasi banyak orang atas kegigihan dan keteguhannya dalam menunaikan ibadah haji. Bermodalkan sepeda dan semangat yang tak tergoyahkan, ia menempuh perjalanan ribuan kilometer dari Indonesia ke Mekkah, Arab Saudi, menghadapi berbagai tantangan dan rintangan di sepanjang jalan.
Saat diwawancarai wartawan Sorot News, H. Nandy memulai cerita perjalanannya. Berawal dari kota kelahiran almarhumah istrinya di Dampit. Ia melewati berbagai kota di Jawa Timur seperti Blitar, Tulungagung, Kediri, hingga tiba di Jakarta. Di Jakarta, ia sempat singgah selama dua hari untuk mengurus surat rekomendasi perjalanan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Agama. Namun, permintaannya tidak dikabulkan.
“Di Kemenpora, saya ditolak dengan alasan saya bukan seorang atlet. Sementara di Kementerian Agama, mereka meminta dokumen dari biro perjalanan. Padahal saya berniat menunaikan ibadah haji dengan bersepeda,” ujar H. Nandy saat ditemui di Mushola Al-Ikhlas, Jakarta Barat dan diwawancarai wartawan Sorot News.
Meski menghadapi penolakan, H. Nandy tidak menyerah. Ia melanjutkan perjalanan ke Tangerang dan mendapatkan sambutan hangat dari komunitas sepeda yang mengawal perjalanannya hingga Serang, Banten. Dari sana, ia melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Merak dan menyeberang ke Bakauheni, Lampung.
Perjalanan H. Nandy melintasi Sumatra, Malaysia, Thailand, hingga Timur Tengah penuh dengan bantuan dari orang-orang baik yang ditemuinya di jalan.
“Di Jambi, saya disambut dengan baik di Masjid Agung Muara Bungo dan diberi tempat bermalam. Di Malaysia, saya ditolong oleh Haji Ahmad yang memberi saya tempat singgah di rumahnya,” kenangnya.
Perjalanan ke Mekkah juga membawa H. Nandy melewati tantangan besar. Saat tiba di Myanmar, ia terpaksa mengubah rute karena konflik di negara tersebut. Ia pun melintasi Kamboja, Vietnam, Laos, dan Cina.
Di Nepal, kesehatannya sempat terganggu, dan ia harus dirawat beberapa hari. Namun, semangatnya tetap menyala untuk melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
Setibanya di Mekkah pada 2 April 2023, H. Nandy melaksanakan ibadah umrah dan mempersiapkan diri untuk berhaji. Dengan bantuan seorang dermawan di Dubai, ia berhasil mengurus visa haji dan menunaikan ibadah haji dengan penuh rasa syukur.
“Perjalanan ini saya niatkan semata-mata untuk Allah. Semua rintangan yang saya hadapi terasa ringan karena niat tulus ini,” ungkapnya kepada Sorot News.
Setelah menunaikan ibadah haji, perjalanan pulang ke Indonesia pun tak kalah berat. Di India, ia menjadi korban perampokan dan kehilangan barang serta uangnya. Namun, bantuan dari KBRI di India dan respons cepat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mempermudah jalannya kembali ke tanah air melalui jalur laut.
Kini, H. Nandy kembali di Jakarta dan aktif dalam kegiatan keagamaan bersama komunitas Jamaah Tabligh di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Perjalanan H. Nandy bukan hanya sebuah kisah keberanian dan keteguhan iman, tetapi juga teladan tentang keikhlasan dan pengabdian kepada Tuhan.
“Kisah ini saya bagikan agar orang lain terinspirasi untuk tetap teguh dalam menghadapi rintangan hidup, terutama dalam menjalankan niat baik untuk Allah,” tutupnya.**