Laporan wartawan sorotnews.co.id : Hendra.
BIREUEN, ACEH – Hati siapa yang tak tersentuh melihat perjuangan kecil Naurah Zaskia (9), anak penderita bocor jantung dari Desa Lhok Awe Teungoh, Kecamatan Kota Juang. Di tengah keterbatasan, asa keluarga ini kembali menyala saat Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Jalaluddin, SH., MM, hadir memberikan bantuan pada Jumat (17/01/2025).
Didampingi Plh Sekda Hanafiah, SP, dan Camat Kota Juang Musni Syahputra, Jalaluddin menyerahkan santunan berupa uang tunai kepada ayah Naurah, Muhammad Amin, sebagai dukungan untuk biaya kontrol rutin putrinya. Sebelumnya, Naurah telah menjalani operasi jantung di Jakarta, namun harus terus melakukan kontrol ke Rumah Sakit Medan setiap tiga bulan.
Muhammad Amin mengisahkan beratnya perjuangan mereka, terutama karena terkendala biaya perjalanan, pendampingan, dan kebutuhan harian seperti popok anak.
“Kami kesulitan biaya untuk perjalanan ke Medan. Belum lagi kebutuhan pempers. Kadang kami hanya bisa berdoa agar ada bantuan yang datang,” ungkap Amin, dengan mata berkaca-kaca.
Pj Bupati Jalaluddin yang mendengar cerita tersebut menyarankan agar kontrol Naurah dilakukan di RSUD dr. Fauziah Bireuen untuk mengurangi beban biaya.
“Lebih baik kontrol dilakukan di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Ini akan lebih hemat dan tidak membuat anak terlalu lelah, sambil tetap berkonsultasi dengan dokter di Medan,” ujar Jalaluddin penuh perhatian.
Sementara itu, Pj Keuchik Desa Lhok Awe Teungoh, Junaidi Syamaun, SP, mengapresiasi bantuan yang telah diberikan kepada warganya. Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu Naurah agar dapat kembali menjalani hari-harinya seperti anak seusianya.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk membantu Naurah. Mari kita ulurkan tangan agar ia dapat sehat kembali dan menjalani masa kecilnya dengan bahagia,” ucap Junaidi, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
Bantuan yang diberikan hari ini mungkin hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan, tetapi kehangatan kepedulian dan empati yang dirasakan oleh keluarga Naurah menjadi obat yang tak ternilai. Bagi mereka, setiap uluran tangan adalah harapan baru di tengah perjuangan panjang ini.**