Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menunjukkan solidaritas dan kepeduliannya terhadap wilayah tetangga yang terdampak bencana. Sebagai bentuk tanggap darurat, Pemkot Pekalongan mengerahkan personel gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu penanganan bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, menyampaikan turut berduka cita dan prihatin atas bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Pekalongan, termasuk di Kecamatan Petungkriyono yang wilayahnya terdampak bencana longsor paling parah. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkot sudah menerjunkan sejumlah personel dan relawan untuk membantu back up penanganan bencana di Kabupaten Pekalongan tersebut.
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari sinergi antarwilayah untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana. Bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono ini menyebabkan beberapa desa terisolasi, sehingga tim harus bekerja keras membuka akses jalan yang tertutup material longsor.
“Kami tidak hanya berfokus pada wilayah Kota Pekalongan, tetapi juga turut serta membantu saudara-saudara kita di Kabupaten Pekalongan yang sedang menghadapi situasi sulit akibat longsor. Bantuan ini mencakup pengiriman personel, logistik, dan peralatan penyelamatan,” ujar Mas Aaf, sapaan akrabnya.
Personel gabungan telah diterjunkan sejak Rabu, 22 Januari 2025 dan langsung bergabung dengan tim gabungan di lokasi bencana. Fokus utama mereka adalah evakuasi korban, pendistribusian bantuan logistik, serta penanganan dampak lanjutan seperti pembersihan material longsor yang menutup akses jalan utama.
“Ini adalah bentuk solidaritas antardaerah. Kami siap memberikan bantuan sesuai kebutuhan, baik berupa tenaga, peralatan, maupun logistik. Prinsipnya, apa yang bisa kita bantu pasti kita bantu. Mudah-mudahan bencana ini merupakan bencana terakhir di seluruh Jawa Tengah dan Indonesia,” pungkasnya.**