Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro.
SURABAYA, JATIM – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mengaku mengalami kesulitan mencari tempat pengisian daya mobil listrik saat bepergian ke luar kota. Meskipun sudah menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas sehari-hari, ia menghadapi kendala ketika melakukan perjalanan dinas ke daerah lain yang belum memiliki infrastruktur pengisian daya yang memadai.
Armuji menuturkan pengalamannya saat berkunjung ke Kabupaten Trenggalek menggunakan minibus listrik BYD M6. Ia kesulitan menemukan stasiun pengisian daya di wilayah tersebut.
“Pusingnya kalau harus perjalanan ke luar kota, enggak onok enggon (tidak ada tempat) pengecasan mobilnya, ya rodok (sedikit) pusing,” ujar Armuji saat dikonfirmasi, Kamis (13/2/2025).
Namun, Armuji mengungkapkan bahwa kendala tersebut tidak ia rasakan saat berkegiatan di dalam Kota Surabaya. Ia menyebutkan bahwa stasiun pengisian daya kendaraan listrik sudah banyak tersedia di kota itu.
“Kalau di Surabaya masih aman, enggak ada masalah. Soalnya sudah banyak tempat pengecasan di sini. Baru kalau di luar kota itu, seperti di Trenggalek, agak pusing juga saya carinya,” lanjutnya.
Karena keterbatasan infrastruktur pengisian daya di luar Surabaya, Armuji memilih untuk menggunakan mobil listrik hanya untuk kegiatan di dalam kota. Saat melakukan perjalanan ke daerah lain, ia beralih menggunakan kendaraan berbahan bakar solar.
“Semenjak dipinjami itu langsung saya pakai (kendaraan listrik). Tapi kalau perjalanan luar kota ya tetap pakai mobil yang bahan bakar solar, tapi di dalam kota ya pakai yang listrik,” jelas Armuji.
Meski demikian, Armuji mendorong aparatur sipil negara (ASN) di Surabaya untuk memilih mobil listrik saat berkegiatan di dalam kota. Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik dapat membantu mengurangi emisi dan polusi udara.
“Kalau di dalam Kota Surabaya memang untuk mengurangi emisi sebaiknya pakai mobil listrik. Karena mobilnya juga nyaman, enak, dan sebenarnya tidak perlu khawatir untuk pengisiannya,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya menyewa lima unit mobil listrik BYD M6 untuk digunakan oleh kepala perangkat daerah (PD). Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Surabaya, Ali Murtadlo, mengungkapkan bahwa kendaraan listrik tersebut disewa untuk Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), serta jajaran Asisten di Pemkot Surabaya.
“Karena DSDABM dan BPBD yang saat ini (bertugas) keliling terus, makanya kita kasih dahulu,” kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024).
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon di dalam kota. Namun, keterbatasan infrastruktur pengisian daya di luar Surabaya masih menjadi tantangan dalam implementasinya.**