Akhiri Masa Jabatan, Pj. Gubernur NTT Andriko Susanto Kunjungi Rote Ndao

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK. 

ROTE NDAO, NTT – Mengakhiri masa jabatan sebagai Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P menyempatkan diri untuk mengunjungi Kabupaten Rote Ndao, pada Sabtu (15/2) hingga Minggu (16/2). Beberapa agenda yang diikuti oleh Pj. Gubernur NTT meliputi mengunjungi lahan persawahan yang terletak di Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, mengunjungi PT. Cakrawala Lautan Abadi (CLA) yang merupakan perusahaan budidaya Lobster yang terletak di perairan Mulut Seribu, Desa Pukuafu, Kecamatan Landu Leko, serta menanam Padi bersama para Petani di Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur.

Bacaan Lainnya

Turut mendampingi Pj. Gubernur NTT pada kesempatan tersebut, Pj. Bupati Rote Ndao, Order Max Sombu unsur Forkopimda Kabupaten Rote Ndao, Camat Landu Leko, Daniel Bola serta Camat Rote Timur, Meliand Elferet Irwan Bulan.

Pada titik pertama yang dikunjungi oleh Pj. Gubernur NTT, tepatnya di lahan persawahan yang terletak di Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, Ia menghimbau agar masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi sebagai Petani untuk benar-benar memaksimalkan lahan yang tersedia.

“Ketika saya ditugaskan pertama kali sebagai Pj. Gubernur NTT, tempat yang pertama saya kunjungi adalah Rote. Dan sekarang saya kembali ke Rote diakhir masa jabatan saya. Bersama pak Pj. Bupati, saya berkeliling melihat Rote dengan banyak potensi lahannya. Oleh karena itu, saya himbau untuk kita semua agar lahan yang kosong wajib ditanami, baik padi, jagung serta tanaman hortikultura lainnya seperti bawang, cabai dan lain-lain,” ujar Pj. Gubernur NTT.

“Lahan yang sudah diberikan Tuhan, agar benar-benar-benar dimanfaatkan. Tujuan dan instruksi Pak Presiden Prabowo sudah jelas, bahwa Indonesia tidak boleh impor beras lagi, justru malahan harus ekspor,” jelas Pj. Gubernur Andriko.

Ia juga mengatakan kolaborasi semua pihak merupakan kunci keberhasilan untuk mewujudkan swasembada pangan.

“Bapak Presiden juga sudah menginstruksikan agar TNI / Polri untuk terlibat aktif menyukseskan dalam bidang pertanian dan pangan. Dalam kurun waktu 2-3 tahun kita harus swasembada pangan,” Pungkasnya.

Setelah itu, Pj. Gubernur NTT serta rombongan bertolak ke Dermaga Mulut Seribu untuk berlayar menuju PT. Cakrawala Lautan Abadi (CLA) yang merupakan perusahaan budidaya Lobster yang terletak di perairan Mulut Seribu, Desa Pukuafu, Kecamatan Landu Leko.

Sesampainya di sana, Pj. Gubernur NTT pada momentum tersebut mengapresiasi Kabupaten Rote Ndao yang dapat menyuplai kebutuhan Lobster yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia.

“Saya berterima kasih karena bisa berkunjung ke sini, salah satu titik yang sangat berharga dan melihat langsung bagaimana Lobster dibudidaya. Terlebih tempatnya termasuk surga yang tersembunyi yang dimiliki oleh Rote Ndao. Lobster kita tahu merupakan masa depan pangan internasional. NTT dianugerahi hasil laut yang melimpah. Kekayaan yang harus kita jaga dan manfaatkan untuk kemakmuran masyarakat,” jelas Pj. Gubernur Andriko.

“Beberapa faktor yang membuat harga lobster mahal di Indonesia, di antaranya waktu lama untuk budi daya lobster, pakan sampai biaya operasional, perawatan dan metode budidaya. Semua itu harus benar-benar kita perhatikan baik-baik.” Ujar Pj. Gubernur NTT.

Usai dari Mulut Seribu, Pj. Gubernur NTT menuju titik terakhir yakni beliau menanam Padi bersama para Petani di Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur.

Dalam arahannya usai melakukan penanaman Padi bersama, Pj. Gubernur NTT menghimbau agar masyarakat setempat yang juga mayoritas berprofesi sebagai Petani selain benar-benar memaksimalkan lahan yang tersedia untuk ditanami Padi, Jagung dan tanaman hortikultura lainnya namun Ia juga berdiskusi terkait beberapa kendala yang dialami para Petani setempat dan meminta untuk diusulkan proposal terkait berbagai kebutuhan, mulai dari pengadaan benih, pupuk hingga alat pertanian agar dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.

“Agar Bapak Ibu Petani, Penyuluh, Kepala Desa dan Camat identifikasi baik-baik kebutuhan melalui proposal, agar diajukan dan dapat segera ditindaklanjuti. Pemerintah akan bantu mulai dari benih terbaik, pupuk hingga alat-alat pertanian, traktor dan pompa air hingga sumur bor,” ucap Pj. Gubernur Andriko.

“Juga program makan bergizi gratis yang membutuhkan banyak sumber daya pangan, kita harapkan supply chainnya berasal dari kita sendiri.” Jelasnya.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *