TNI Cetak Sejarah: Taruna Akmil Pertama Tempuh Pendidikan di Australian Defence Force Academy

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya. 

CANBERRA, AUSTRALIA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencetak sejarah baru dengan mengirimkan taruna Akademi Militer (Akmil) pertama untuk menempuh pendidikan di Australian Defence Force Academy (ADFA). Taruna Akmil berpangkat Sersan Mayor Dua Taruna (Sermadatar) Muhammad Arghi Aqila Nugroho resmi mewakili TNI Angkatan Darat dalam program pendidikan militer internasional yang berlangsung di Canberra, Australia, sejak Sabtu (22/2/2025).

Sebelum memulai pendidikannya di ADFA, Sermadatar Arghi telah menjalani program persiapan di Defence International Training Center (DITC) serta melanjutkan pelatihan di Monash College, Melbourne, selama satu tahun. Kini, ia memulai perjalanan akademiknya di ADFA, yang bekerja sama dengan University of New South Wales (UNSW), dengan fokus pendidikan setingkat sarjana (S1) di bidang Arts, Business, Engineering, Science, Cyber, dan Information Technology, yang dipadukan dengan pelatihan militer intensif.

Pendidikan di ADFA akan berlangsung hingga 2027. Namun, pada 2026, Arghi dijadwalkan kembali ke Indonesia untuk mengikuti upacara pelantikan perwira (Prasetya Perwira) bersama rekan-rekan seangkatannya sebelum melanjutkan kembali pendidikannya di Australia.

Sebagai tanda dimulainya pendidikan resmi, digelar Panglima Angkatan Bersenjata Australia Parade (CDF Parade) pada 22 Februari 2025, yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Admiral David Lance Johnston. Parade ini menjadi simbol selesainya pelatihan tahap awal (Year One Familiarisation Training atau YOFT) bagi lebih dari 360 taruna tingkat pertama, termasuk 21 taruna internasional dari 12 negara, seperti Brunei, Kamboja, Fiji, Malaysia, Kepulauan Solomon, Thailand, Vanuatu, Filipina, Vietnam, Selandia Baru, Pakistan, dan Indonesia.

Komandan ADFA, Brigadir Jenderal Troy Francis, menyampaikan bahwa kehadiran taruna internasional memberikan kontribusi besar dalam membentuk kepemimpinan masa depan Angkatan Pertahanan Australia (ADF).

“Kemampuan untuk bekerja sama lintas negara dalam mencapai tujuan bersama adalah kunci keberhasilan dalam setiap misi,” ujarnya.

Partisipasi taruna TNI dalam program pendidikan di ADFA menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam kerja sama pertahanan dan pengembangan sumber daya perwira. Kehadiran taruna Indonesia di akademi militer bergengsi ini diharapkan memperkuat jaringan internasional dan mempererat kolaborasi kedua negara dalam menghadapi tantangan pertahanan di masa depan.

Dalam upacara tersebut, hadir pula Atase Pertahanan Republik Indonesia untuk Australia, Laksma TNI Yusliandi Ginting, Atase Darat Republik Indonesia, Kolonel Inf Leo Sugandi, serta Instruktur RMC Duntroon, Kapten Kav Fiko Laksmana Yudha, yang memberikan dukungan langsung kepada taruna TNI AD pertama yang menempuh pendidikan di ADFA.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *