Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK.
MANGGARAI, NTT – Ketua Yayasan Persekolahan Umat Katolik Manggarai (Yapersukma), Keuskupan Ruteng, RD. Patrik Dharsam Guru, Drs. MA belum lama ini memperjuangkan keadilan bagi sekolah-sekolah swasta pada yayasan yang dipimpinnya dan sekolah swasta lainnya untuk mendapatkan guru-guru PNS dan P3K di Komisi X DPR RI.
Kepada media Sorotnews pada Jumat 28 Februari 2025, Ketua Yapersukma atau biasa disapa Romo Papy menyampaikan, bahwa kami telah melakukan audiensi dan tatap muka dengan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hardian Irfani di Jakarta baru-baru ini.
Hadir saat tatap muka dengan Wakil Ketua Komisi X ini di antaranya Wakil Ketua DPRD Manggarai, Ketua Komisi A DPRD Manggarai, Wakil Ketua Komisi A, dan beberapa anggota Komisi A.
Dalam pertemuan itu, Romo Papy menyampaikan beberapa hal penting diantaranya agar pemerintah mempertimbangkan kembali penempatan guru PPPK dan PNS di sekolah swasta.
Selain itu, Romo Papy mengapresiasi peraturan No 1 Tahun 2025 tentang penempatan PNS di sekolah-sekolah/swasta yayasan plus mengusulkan agar aturan ini perlu ada aturan lanjutannya dari BKN; dan meyampaikan aspirasi agar pemerintah pusat memperbaiki sekolah-sekolah swasta yang rusak.
Romo Papy di hadapan Wakil Ketua Komisi X menggarisbawahi alasan mengapa ia memperjuangkan tiga hal di atas di antaranya karena sekolah swasta, termasuk sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan yang dipimpinnya sama-sama mendidik anak bangsa untuk menjadi generasi yang lebih baik.
“Sebab sekolah Swasta dan Negeri sama-sama mendidik anak bangsa, mendidik anak Manggarai untuk masa depan yang baik,” kata Romo Papy yang juga Ketua Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Ruteng/Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Ruteng.
Romo Papy juga menyampaikan apresiasi kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang menerima kedatangannya bersama rombongan dan merespons positif terkait beberapa hal yang disampaikannya.
“Terima kasih kepada Bapak Lalu Hardian Irfani yang dalam kesibukannya berkenan mendengarkan aspirasi dari sekolah swasta/yayasan. Luar biasa, Pak Lalu Hardian Irfani saat itu, datang dari dapil Sumatera ke Jakarta lalu dari airport langsung ke Ruang sidang. Luar biasa pengabdiannya. Apa yang saya sampaikan direspons positif oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu,” kata Romo Papy.
Romo Papy berharap agar Pemerintah mengangkat guru-guru P3K/PNS dari sekolah Yayasan dan ditempatkan kembali di sekolah Yayasan.
Ia juga menggarisbawahi bahwa regulasi No. 1 Tahun 2025 yang mengatakan penempatan baru bisa dilaksanakan setelah 2 tahun mengabdi di sekolah negeri perlu diperbaiki dan direvisi yang isinya agar mereka yang lulus P3K/PNS langsung mengabdi di sekolah swasta.
“Karena kalau penempatan 2 tahun setelah lulus, waktunya terlalu lama. Mungkin saja Yayasan sudah cari guru baru karena yayasan tidak ingin anak-anak dibiarkan tanpa kehadiran seorang guru. Namun kemampuan finansial yayasan minim maka setelah lulus P3K/PNS mohon regulasi diperbaiki dan direvisi agar langsung mengabdi ke sekolah yayasan,” katanya.
Romo Papy pada kesempatan ini juga menyampaikan terima kasih kepada DPRD Manggarai yang selalu concern dan memberikan perhatian untuk memajukan dunia pendidikan.
Saya menilai DPRD Manggarai sangat perhatian dan concern dengan pendidikan. Terima kasih untuk kebaikan dan perhatian yang memfasilitasi pertemuan di Jakarta,” katanya.
Secara khusus Romo Papy menyampaikan apresiasi atas respon positif yang ditunjukkan DPRD Manggarai, termasuk mempersiapkan kesukseskan pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi X di Jakarta.
“Pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi X DPR RI awalnya bermula dari upaya Ketua Yapersukma Keuskupan Ruteng yang mengajukan permohonan lisan kepada Ketua DPRD Manggarai agar berkenan mengadakan rapat dengar pendapat yayasan dengan pihak DPRD”.
Usulan diterima sehingga saya dan Pak Elyas Palma Staf Yapersukma mengadakan pertemuan di DPRD Kabupaten Manggarai sebelum berangkat ke Jakarta. Terima kasih kepada Wakil Ketua DPRD dan Pimpinan Komisi A yang juga berangkat ke Jakarta,” kata Romo Papy.
Romo Papy juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai yang selalu membantu sekolah Yayasan dengan menempatkan guru-guru PNS di sekolah yayasan.
Untuk diketahui Romo Papy Guru merupakan alumnus IFTK Ledalero. Usai ditahbiskan menjadi imam, Romo Papy melanjutkan pendidikan S2 Psikologi Konseling di University of Santo Tomas Manila Philipine.
Sebelum dipercaya menjadi Ketua Yapersukma dan Ketua Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Ruteng/Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Ruteng, Romo Papy pernah mengajar di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Indonesia Maumere, dan Dosen Psikologi Politik pada Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero.
Romo Papy juga selama belasan tahun dipercaya menjadi Formatur Fratres Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret dan mengemban tugas sebagai Ekonom. **