Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
BANDUNG, JABAR – Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono, yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), melakukan kunjungan kerja ke PTDI guna meninjau perkembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam serta fasilitas produksi perusahaan.
Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh Wakil Kepala BRIN, Laksdya TNI (Purn.) Amarulla Octavian, serta Ketua Tim Pelaksana (Katimlak) KKIP, Letjen TNI (Purn.) Yoedhi Swastanto. Rombongan disambut langsung oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, beserta jajaran Direksi, Wakil Komisaris Utama PTDI, Marsda TNI (Purn.) Bonar H. Hutagaol, serta Komisaris PTDI, Yusron Ihza dan Oki Yanuar di Hanggar Final Assembly Line (FAL) PTDI.
Kunjungan diawali dengan pemaparan mengenai perkembangan UAV MALE Elang Hitam, yang dalam waktu dekat dijadwalkan untuk menjalani uji terbang di Nusawiru, Pangandaran. Selain itu, rombongan juga mendapatkan laporan tentang kemajuan UAV Wulung, yang rencananya akan diuji coba di Batujajar, Padalarang.
Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menegaskan komitmennya untuk mendukung dan menyukseskan proyek UAV Elang Hitam.
“Saya di sini berbicara sebagai Komisaris Utama PTDI sekaligus KASAU. Saya berkomitmen untuk mendukung penuh kesuksesan program Elang Hitam. Selain itu, baru kemarin saya berdiskusi dengan Pak Menhan dan mendapatkan arahan dari Bapak Presiden terkait penguatan pertahanan ke depan. Bahkan, Pak Menhan menginginkan PTDI untuk memproduksi CN235 sebanyak 20 unit yang akan didistribusikan ke TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara, sesuai dengan kapasitas produksi PTDI,” ujarnya.
Usai sesi pemaparan dan diskusi, rombongan meninjau langsung berbagai fasilitas produksi PTDI, meliputi:
– Hanggar FAL CN235-NC212
– Hanggar KFX/IFX (proyek kerja sama pesawat tempur Indonesia-Korea Selatan)
– Hanggar Aircraft Services (ACS)
– Hanggar Helikopter
– Hanggar N219 (pesawat perintis buatan PTDI)
– Hanggar Detail Part Manufacturing (DPM)
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat strategi PTDI untuk terus meningkatkan daya saing di industri dirgantara nasional maupun internasional.
Seusai kunjungan, jajaran Direksi dan Komisaris melanjutkan agenda Rapat Direksi & Komisaris di Ruang Rapat Paripurna GPM Lt. 9, yang membahas perkembangan bisnis, evaluasi kinerja, serta strategi penguatan posisi PTDI dalam industri kedirgantaraan.
Dengan adanya sinergi antara PTDI, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan pengembangan industri dirgantara Indonesia, khususnya dalam bidang pesawat tanpa awak dan pesawat angkut militer, semakin maju dan berdaya saing di tingkat global.**