Laporan wartawan sorotnews.co.id : Nur Qolbi.
JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau tahun 2025 akan berlangsung dalam kondisi normal, mirip dengan tahun 2024. Diperkirakan musim kemarau akan dimulai pada bulan April dan mencapai puncaknya antara Juni hingga Agustus.
Menurut BMKG, Indonesia tidak akan menghadapi fenomena cuaca ekstrem seperti El Niño yang sempat menyebabkan kekeringan parah pada tahun 2023. Namun, beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Selatan diperkirakan akan mengalami kondisi kering yang lebih parah dibandingkan daerah lainnya.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan potensi kebakaran hutan di Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian selatan, serta kekeringan di Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan Bali mulai bulan Juli. Oleh karena itu, petani diimbau untuk menyesuaikan jadwal tanam dan mengelola penggunaan air secara lebih efisien guna mengantisipasi dampak musim kemarau ini.
Sementara itu, pemerintah daerah di beberapa wilayah telah mulai mengadakan program mitigasi, seperti penyuluhan bagi petani, pembuatan embung air, serta penyediaan bantuan irigasi untuk daerah yang diperkirakan akan terdampak lebih parah.
Dengan adanya prediksi ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi guna menghadapi musim kemarau 2025.**