Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Hadiri Rapat Paripurna Ke-22 pada Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK. 

KUPANG, NTT – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asadoma menghadiri Rapat Paripurna ke- 22 pada Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi NTT di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (24/3/2025).

Bacaan Lainnya

Rapat Paripurna ini dibuka langsung oleh Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia Julia Nomleni  yang  didampingi oleh Wakil Ketua I, Fernando Jose Lemos Osorio Soares, Wakil Ketua II, Petrus Brechmans Robby Tulus  dan  Wakil Ketua III, Christin Samiyati Pati. Adapun agenda Rapat Paripurna ke -22 hari ini adalah :

1. Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur NTT Tahun Anggaran 2024;

2. Penandatanganan Berita Acara Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur NTT Tahun Anggaran 2024;

3. Pembentukan Panitia Kerja Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur NTT Tahun Anggaran 2024.

Dalam laporan pertanggungjawaban, Gubernur juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada DPRD Provinsi NTT, para Bupati, Walikota Kupang, juga kepada para Pimpinan Partai Politik, dan seluruh pemangku kepentingan  atas dukungan dan kemitraan strategis yang terbangun selama ini, terutama kepada Penjabat Gubernur dan para Bupati, Penjabat Bupati, Penjabat Walikota Kupang atas  ikhtiar bersama dalam upaya mewujudkan agenda pembangunan, pada masa transisi kepemimpinan di daerah ini.

“Ikhtiar bersama inilah yang memampukan kita mengawal dan memastikan agenda pembangunan tetap berjalan sesuai Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi NTT Tahun 2024-2026, Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD) dan berbagai perencanaan sektoral yang telah ditetapkan bersama. Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh masyarakat NTT atas segala dukungan, kontribusi dan partisipasinya dalam upaya untuk tetap memelihara suasana kondusif dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan pembangunan di NTT,” ujar Melki Laka Lena.

Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur ini selain merupakan kewajiban Kepala Daerah sebagaimana amanat Pasal 69 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga merupakan wujud upaya membangun akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan melalui pelaporan yang akurat dan auditabel.

Setelah pembacaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur, dilanjutkan dengan Penandatanganan Berita Acara Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur NTT Tahun Anggaran 2024. Penandatanganan Berita Acara, berturut-turut oleh Gubernur NTT, Ketua dan Para Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi NTT. Dilanjutkan dengan pembacaan Pembentukan Panitia Kerja Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur NTT Tahun Anggaran 2024 yang dibacakan oleh Ketua DPRD Provinsi NTT.

Secara terpisah, usai pelaksanaan sidang, dan dihadapan para awak media, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengecam keras aksi keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang menewaskan seorang guru asal NTT serta melukai tenaga kesehatan dan tenaga pendidik lainnya. Gubernur Melki mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tragis tersebut yang menewaskan Rosalia Rerek Sogen, Guru asal Desa Persiapan Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Sejak menerima kabar pada Sabtu malam, dirinya langsung berkomunikasi dengan berbagai pihak di Papua dan Jakarta untuk memastikan kondisi situasi yang sebenarnya terjadi di Papua.

“Sebagai Kepala Daerah, saya sangat prihatin. Apalagi, saya sudah cukup mengenal situasi di Papua, termasuk banyak warga NTT yang bekerja dan mencari nafkah di sana. Ini menyentuh hati saya karena yang menjadi korban adalah warga NTT, ini duka bagi kita semua,” ujar Gubernur Melki Laka Lena.

Gubernur Melki juga sedang mengupayakan untuk pemulangan jenazah korban ke kampung halamannya di Flores Timur.

“Tadi pagi saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Flores Timur dan sejumlah tokoh NTT di Jayapura untuk mengatur pemulangan jenazah secepat mungkin. Warga NTT di Papua saat ini turut membantu proses tersebut,” jelasnya.

Gubernur Melki pun mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan menjaga perdamaian serta tidak memperkeruh suasana.

“Semoga kedepan tidak lagi terjadi dan terulang kejadian seperti ini lagi. Mari kita jaga ketenteraman, keamanan dan persaudaraan di tanah Papua.” Jelas Melki Laka Lena.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *