Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK.
KUPANG, NTT – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena memimpin Apel bersama ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTT, pada Senin (24/3/2025). Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma serta jajaran Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemprov NTT. Bertindak selaku Komandan Apel, Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT, Doris Alexander Rihi.
Mengawali amanatnya, Gubernur Melki Laka Lena mengajak seluruh peserta apel untuk menundukkan kepala, seraya memanjatkan doa bagi para korban khususnya yang berasal NTT yang mengalami tindak kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025) silam.
“Kita dikejutkan dengan berita duka dari Papua. Ada keluarga besar NTT yang menjadi korban dalam situasi konflik di Papua, sehingga mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka. Untuk itu, pada kesempatan pertama saya mengajak kita semua untuk menundukkan kepala, mengheningkan cipta dan berdoa bagi arwah Ibu Rosalia Sogen, yang merupakan seorang Guru asal Flores Timur yang telah gugur dalam tugasnya mendidik anak bangsa yang ada di Papua. Juga kita doakan bagi kesembuhan saudara-saudara kita tenaga pendidik dan tenaga kesehatan lainnya yang mengalami luka berat agar segera diberi kesembuhan dan pulih kambali,” ucap Melki Laka Lena.
Gubernur NTT juga kembali menyampaikan 6 program Quick Win yang digagasnya bersama Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma agar bisa secepatnya ditunjukan hasil kerjanya sehingga memberikan dampak nyata langsung bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di NTT.
“Untuk itu, kami berharap semua Pimpinan Perangkat Daerah dalam waktu yang kira-kira sekitar 60 hari, sudah ada yang bisa kita hasilkan, seperti ditingkat desa sudah ada _One Village, One Product_,” ucap Gubernur Melki.
Ia juga meminta agar setiap ASN mengampanyekan kepada setiap orang untuk mencintai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal di berbagai kesempatan, dengan cara membeli dan mengonsumsinya.
“Pada kesempatan ini juga, saya mengajak kita semua yang hadir untuk mulai biasakan membeli produk-produk asli buatan UMKM NTT. Contohnya disetiap kantor, air mineral yang kita sediakan harus dari buatan asli NTT baik yang berasal dari Timor, Flores Rote dan lain sebagainya. Juga produk-produk lainnya harus berasal dari NTT. Ini harus,” tegas Melki Laka Lena.
Dijelaskan Gubernur NTT, bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 mengamanatkan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di setiap daerah.
“40% penggunaan anggaran untuk belanja UMKM adalah kebijakan pemerintah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021. Kebijakan ini berlaku untuk APBN dan APBD. Tujuan kebijakan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan UMKM, melindungi UMKM, dan memberdayakan UMKM. Jadi UMKM menjadi prioritas sesuai yang diamanatkan regulasi tersebut, dan wajib bagi kita mendukung apa yang sudah diinstruksikan,” papar Melki.
Gubernur Melki Laka Lena juga mengatakan untuk setiap Perangkat Daerah menghilangkan ego sektoral dan bekerja sebagai tim dalam memberi pengabdian kepada masyarakat.
“Waktu kemarin saya memimpin para Bupati/Wali Kota untuk melakukan koordinasi, mensinergikan program kerja di beberapa kementerian di Jakarta, para Menteri mengapresiasi kami, karena dalam sejarah bangsa Indonesia belum pernah ada suatu provinsi bersama kabupaten/kota yang secara kolektif ke kementerian untuk bicara soal sinkronisasi program dan kegiatan. Namun baru NTT yang melakukannya. Selain merupakan langkah strategis, ini merupakan bentuk kekompakan yang kita tunjukan ke pusat, bentuk kita mengesampingkan ego demi pembangunan daerah kita. Oleh karena itu, saya minta para Pimpinan OPD juga mencontoh hal ini. Jangan lagi ada ego-ego sektoral, bekerja sendiri-sendiri. Kita harus berbenah, kerja kita sekarang harus saling bersinergi dan berkolaborasi,” jelasnya.
Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma pada kesempatan tersebut mengatakan agar setiap aset Pemprov NTT harus dioptimalkan untuk menggenjot PAD dan mendukung berbagai program kegiatan.
“Terkait aset Pemda, kita harus kelola dengan baik. Hal ini penting, terlebih situasi sekarang aset-aset tidak boleh didiamkan, harus benar-benar dioptimalkan agar bisa mendukung berbagai program yang kita canangkan dan laksanakan dan juga mendongkrak peningkatan PAD kita.” tegas Johni Asadoma.**