Dari Gerobak Kebab ke Wisuda: Perjuangan Mahasiswa Pekerja Kebab Al-Bismi

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Slamet. 

SEMARANG, JATENG – Perkumpulan Pondok Pesantren Al-Bismi, sebuah himpunan pesantren berbadan hukum di Jawa Tengah, terus berkomitmen mencetak generasi unggul yang tak hanya memiliki ilmu agama, tetapi juga keterampilan akademik dan pengalaman relevan untuk masa depan. Salah satu unit usaha mereka, Kebab Al-Bismi, tak sekadar menjajakan makanan, tetapi juga menjadi jembatan bagi banyak anak muda untuk meraih pendidikan tinggi.

Salah satu kisah inspiratif datang dari Khoirul Anam (31), seorang pemuda yang membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk sukses. Saat menempuh pendidikan S1 Akuntansi, Anam menjalani rutinitas yang tidak mudah—pagi kuliah, sore berjualan kebab di Kota Semarang. Selama empat tahun, ia dengan tekun membagi waktunya tanpa rasa malu atau gengsi.

Uniknya, Kebab Al-Bismi memiliki program sosial yang luar biasa: “Satu gerobak kebab, menciptakan satu sarjana.” Sebagian hasil penjualan kebab dialokasikan untuk mendukung pendidikan para penjualnya. Mustika Wati, selaku pengelola Kebab Al-Bismi, menegaskan bahwa ini adalah bentuk tanggung jawab sosial mereka terhadap karyawan.

Perjuangan dan kerja keras Anam akhirnya berbuah manis. Setelah lulus S1, ia diterima bekerja di ShineWings, sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) Internasional. Tak berhenti di situ, ia melanjutkan studi ke Program Profesi Akuntan (PPAk) dan S2 Magister Akuntansi. Hasilnya membanggakan—pada Maret 2025 ini, ia terpilih sebagai wisudawan terbaik (cum laude) Magister Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Prof. Edy Suprianto, Ketua Magister Akuntansi Unissula, mengapresiasi prestasi Anam.

“Khoirul Anam ini sosok yang low profile. Tenang di kelas, tidak menonjol, namun lulus tepat waktu dan dengan nilai terbaik,” ungkapnya.

Kini, Khoirul Anam bercita-cita terjun ke dunia akademik untuk membimbing generasi muda agar lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.

“Saya berterima kasih kepada Kebab Al-Bismi. Filosofi ibadah yang dikemas dengan kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pengalaman riil menjadikan kami lebih tangguh menghadapi lika-liku kehidupan,” tutup Anam penuh syukur.

Kisahnya menjadi bukti bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan dukungan yang tepat, siapa pun bisa meraih impian.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *