Memahami Down Syndrome dan Perjalanan Tiwi

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Nur Qolbi. 

BEKASI, JABAR – Down Syndrome adalah kondisi genetik yang terjadi karena adanya kelebihan satu salinan kromosom ke-21. Anak-anak dengan Down Syndrome memiliki keunikan tersendiri, baik dalam perkembangan fisik maupun cara mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia.

Anak dengan Down Syndrome: Hipotonia dan Tuna Grahita

Salah satu ciri utama anak dengan Down Syndrome adalah hipotonia, yaitu kondisi di mana otot mereka lebih lemah dibandingkan anak-anak lain. Hipotonia ini tidak hanya memengaruhi perkembangan motorik kasar seperti berjalan, tetapi juga motorik halus, termasuk otot di sekitar mulut yang berperan dalam bicara.

Karena itu, anak dengan Down Syndrome sering mengalami keterlambatan bicara. Mereka memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan lidah, bibir, dan rahang, sehingga mempengaruhi cara mereka mengucapkan kata-kata dengan jelas. Kondisi ini membuat mereka juga masuk dalam kategori Tuna Grahita, yaitu keterlambatan dalam perkembangan intelektual dan komunikasi.

Namun, dengan stimulasi yang tepat seperti terapi wicara dan latihan motorik, anak-anak Down Syndrome dapat belajar berkomunikasi dengan lebih baik, baik melalui kata-kata maupun bahasa isyarat sederhana.

Tiwi (Pratiwi) dan Perjalanannya

Tiwi adalah anak yang luar biasa. Di usianya yang 6 tahun, dia memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan perasaan dan memahami lingkungan sekitar. Karena hipotonia dan keterbatasan dalam bicara, Tiwi lebih sering menggunakan ekspresi wajah, gestur tangan, atau suara tertentu untuk menyampaikan apa yang dia inginkan. Tapi satu hal yang pasti, Tiwi selalu penuh cinta dan kehangatan, membuat siapa pun yang ada di dekatnya merasa bahagia.

Cara Mendukung Anak dengan Down Syndrome

Sebagai orang tua, kami belajar bahwa anak dengan Down Syndrome membutuhkan lebih banyak kesabaran dan dukungan. Beberapa hal yang kami lakukan untuk Tiwi antara lain:

– Terapi fisik untuk membantu menguatkan ototnya agar lebih aktif dalam bergerak.

– Terapi wicara untuk melatihnya berbicara lebih jelas dan memahami komunikasi.

– Lingkungan yang penuh kasih agar dia merasa diterima dan percaya diri.

– Memberikan ruang eksplorasi agar Tiwi bisa belajar sesuai ritmenya sendiri.

Pesan untuk Masyarakat

Setiap anak, termasuk yang memiliki Down Syndrome, berhak untuk dicintai dan dihargai. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, mereka bisa tumbuh menjadi individu yang bahagia dan mandiri. Kami berharap semakin banyak orang yang mau memahami dan menerima anak-anak seperti Tiwi dengan hati yang terbuka.

Terima kasih sudah membaca dan ikut mendukung anak-anak spesial seperti Tiwi. Semoga kita semua bisa menjadi bagian dari lingkungan yang lebih inklusif dan penuh kasih.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *