Dandim 1715/Yahukimo dan Forkopimda Salurkan Bantuan ke Distrik Anggruk Pasca Serangan Kelompok Bersenjata

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya. 

YAHUKIMO, PAPUA PEG. — Komandan Kodim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo, S.Sos., M.Han., bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Yahukimo menyalurkan bantuan kemanusiaan dan dukungan moril kepada warga Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menyusul serangan kelompok bersenjata yang diduga terkait Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 21 Maret 2025 lalu.

Insiden tersebut menewaskan seorang guru dan melukai enam orang lainnya, termasuk tenaga kesehatan. Serangan itu kembali menyoroti kerentanan tenaga sipil yang bertugas di wilayah-wilayah rawan konflik.

Dalam kunjungan kemanusiaan tersebut, Dandim dan Forkopimda menyerahkan berbagai bantuan kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, minyak goreng, dan barang kebutuhan dasar lainnya. Bantuan ini diberikan guna meringankan beban masyarakat yang terdampak serta memulihkan kondisi psikologis warga yang masih trauma.

“Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap tenaga pendidik dan kesehatan. Mereka adalah garda terdepan dalam membangun Papua di bidang pendidikan dan kesehatan. Negara tidak akan tinggal diam. Kami pastikan keamanan dan stabilitas di Yahukimo akan terus dijaga,” tegas Letkol Inf Tommy Yudistyo dalam keterangannya kepada media.

Turut hadir dalam rombongan tersebut antara lain Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, S.H., M.H., Kapolres Yahukimo AKBP Heru, S.Sos., M.M., serta sejumlah pejabat dari instansi terkait lainnya. Dalam kesempatan itu, Forkopimda juga melakukan dialog langsung dengan warga guna mendengarkan aspirasi dan memberikan jaminan keamanan.

Bupati Yahuli menegaskan bahwa pemerintah daerah akan memperkuat pengamanan di wilayah-wilayah rawan, termasuk melalui peningkatan patroli terpadu TNI-Polri.

“Kami berkomitmen untuk memastikan aktivitas pendidikan dan layanan kesehatan tetap berjalan. Pemerintah akan memberikan pendampingan kepada seluruh korban hingga mereka benar-benar pulih,” ujarnya.

Kapolres Yahukimo, AKBP Heru, menyatakan bahwa proses penyelidikan atas serangan ini masih terus berjalan.

“Kami telah mengidentifikasi sejumlah saksi dan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak bertindak di luar hukum,” ungkapnya.

Sementara itu, tokoh adat Distrik Anggruk mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran langsung pemerintah dan aparat keamanan.

“Kami masih trauma, tetapi kehadiran TNI dan bantuan ini sangat berarti. Kami berharap negara terus hadir agar kami bisa hidup tenang,” ujarnya.

Seorang guru yang menjadi korban selamat juga mengutarakan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami datang untuk mengabdi, bukan untuk menjadi korban kekerasan. Kami ingin mengajar dalam damai,” tuturnya.

Sebagai bentuk langkah lanjutan, aparat keamanan dari TNI kini telah ditempatkan di Distrik Anggruk guna memastikan situasi tetap kondusif serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran negara di wilayah pedalaman.

Pemerintah pusat dan daerah menegaskan bahwa aksi kekerasan tidak akan menghentikan komitmen pembangunan di Papua. Upaya kolektif yang melibatkan semua unsur, termasuk masyarakat adat, terus digalakkan guna menciptakan stabilitas dan perdamaian berkelanjutan di Bumi Cenderawasih.**

Pos terkait