Profil AKP Jodi Indrawan: Dari Taruna Akpol hingga Kasatlantas Polresta Sidoarjo

Laporan wartawan soritnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro. 

SIDOARJO, JATIM – Perjalanan panjang dan penuh dedikasi mengiringi karier AKP Jodi Indrawan, S.I.K., sebelum resmi menjabat sebagai Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Sidoarjo pada Februari 2025. Pria kelahiran Yogyakarta ini telah menempuh berbagai penugasan dan tanggung jawab strategis di bidang lalu lintas kepolisian di sejumlah daerah di Indonesia.

Latar Belakang dan Pendidikan

AKP Jodi merupakan lulusan SMAN 3 Yogyakarta tahun 2009. Setelah itu, ia berhasil menembus Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 2012. Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) selama satu tahun. Pendidikan dan pelatihan tersebut memperkuat dasar kepemimpinan dan pemahaman fungsionalnya di bidang lalu lintas.

Awal Karier dan Penugasan

Setelah lulus dari PTIK, AKP Jodi mengawali kariernya di Polda Sumatera Utara, dengan jabatan pertama sebagai Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Polres Labuhanbatu. Ia kemudian dipercaya mengemban berbagai posisi strategis di Satuan Lalu Lintas (Satlantas), seperti Kanit Turjawali dan Kanit Regident.

Kariernya sempat membawanya ke Akpol Semarang pada 2015, di mana ia dipercaya menjadi Komandan Pleton (Danton) Taruna, sebuah jabatan yang hanya diberikan kepada taruna berprestasi—Jodi diketahui lulus Akpol dengan peringkat keempat secara nasional.

Prestasi dan Pengabdian

Usai menjadi Danton selama setahun, AKP Jodi kembali ke Polda Sumut dan menduduki jabatan sebagai Pamin BPKB dan Pamin STNK. Kariernya terus menanjak saat dipercaya menjadi Kasatlantas Polres Simalungun, kemudian menjabat jabatan serupa di Polres Asahan.

Tak hanya unggul secara profesional, Jodi juga dikenal sebagai pribadi yang haus akan pengetahuan. Ia bahkan kembali ke Akpol dan dipercaya menjadi Komandan Kompi (Danki) Taruna selama lebih dari 500 hari, sebuah amanah besar dalam dunia pendidikan kepolisian.

Selanjutnya, ia bertugas sebagai Kasatlantas Polres Tulungagung selama 10 bulan, lalu di Polres Kediri selama 4 bulan. Hingga akhirnya, pada Desember 2024, ia menerima penugasan sebagai Kasatlantas Polresta Sidoarjo, dan resmi dilantik pada Februari 2025.

Tantangan di Sidoarjo

Saat pertama kali bertugas di Sidoarjo, AKP Jodi menyadari bahwa wilayah ini memiliki tantangan tersendiri dibanding daerah penugasannya sebelumnya. Sebagai penyangga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, yakni Surabaya, Sidoarjo memiliki lalu lintas padat, terutama pada jam-jam pergi dan pulang kerja.

“Permasalahan utama ada di wilayah Gedangan dan bawah flyover Waru. Kami telah melakukan rekayasa traffic light dengan menambah durasi lampu hijau di jalur prioritas, yakni dari selatan ke utara saat pagi, dan sebaliknya di sore hari,” ujarnya.

Kebijakan ini dinilai efektif dalam mengurai kemacetan, terutama pada jalur-jalur utama yang padat aktivitas.

One Way Sutoyo dan Kesuksesan Rekayasa Arus Mudik

Nama AKP Jodi kembali mencuat di media sosial ketika menerapkan kebijakan one way di Jalan Letjen Sutoyo, Sidoarjo, menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri 2025. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan.

“Jalur tersebut butuh perlakuan khusus. Kami berkoordinasi dengan Dishub dan Kepala Terminal Purabaya. Alhamdulillah, sejak diberlakukan hingga selesai pada Selasa, 8 April 2025, arus mudik dan balik berjalan lancar tanpa kejadian menonjol,” terang AKP Jodi.

Petani di Balik Seragam

Tak hanya berdedikasi di bidang kepolisian, AKP Jodi juga memiliki hobi bertani. Saat masih bertugas di Sumatera Utara, ia mulai belajar bertani di waktu luang. Ia bahkan membeli dua hektar lahan di Labuhanbatu yang ditanami kelapa sawit dan terus dikembangkan.

Semangat belajar ini, diakui Jodi, tidak lepas dari pesan sang ibu yang merupakan dosen di Universitas Negeri Yogyakarta. “Ibu selalu menanamkan doktrin untuk belajar keras,” kenangnya.**

Pos terkait