Menengok Budidaya Madu Trigona di Lampung Timur, Menjadi Primadona Dimasa Pandemi Corona

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Zahransyah.

LAMTIM, LAMPUNG – Agus Pujianto (44), warga Desa Braja Sakti, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, melakukan budidaya madu lebah trigona (klanceng). Budidaya madu trigona ini ternyata menjadi prospek usaha yang bagus. Madu ini bahkan bak menjadi primadona dimasa pandemi virus corona atau Covid-19.

Saat ditemui dikediamannya, Senin (13/9/2021), Agus mengaku sudah sejak tahun 2004 melakukan budidaya lebah trigona.
Hingga saat ini, sudah ada puluhan warga yang secara individu atau bahkan Kelompok Tani yang sudah menjadi binaannya.

Dari pengakuanya, saat ini ia juga diberikan kepercayaan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membina puluhan kelompok tani hutan warga penyangga di Taman Nasional Way Kambas (TNWK).
Menurut Agus, rata-rata dalam satu kotak koloni lebah Trigona bisa menghasilkan setengah liter madu dan bisa dipanen dua kali dalam satu bulan. Soal pemasaran, Agus mengaku sejauh ini tidak pernah mengalami kesulitan. Menurutnya permintaan pasar terhadap madu lebah trigona saat ini terus meningkat pesat, terutama sejak masa pandemi Covid-19.

“Kita juga pasarkan di tiap minimarket,” ujarnya.

Produksi madu yang dikelola Agus tersebut dijual seharga Rp200 ribu per 200 mililiter. Madu asli tersebut dikemas dalam botol.
Agus mengungkapkan untuk berbudidaya madu lebah trigona ini bisa menjadi pemasukan ekonomi tambahan. Disamping itu, cara budidayanya pun tak membutuhkan banyak waktu.

“Ada tempat koloni lebahnya dan juga harus ada tanaman kembang yang disukainya. Biasanya yang lebih dikenal kembang air mata penganten,” kata dia.

Selain dijual untuk konsumsi, saat ini Agus juga mulai menjadikan madu sebagai bahan tambahan produksi sabun khusus perawatan wajah dan madu tetes khusus untuk kesehatan.

Saat ini, Agus mengaku, “di pekarangan halaman belakang rumahnya terdapat 100 koloni lebah trigona yang sedang di karantina dan siap untuk dibudidayakan oleh kelompok atau perorangan yang ingin menekuni usaha tersebut,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *