Warga Kecamatan Mustika Jaya Antusias Ikuti Skrinning TBC

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Hs. Asmor.

BEKASI, JABAR – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan terus melanjutkan skrinning gejala Tubercolusis (TBC) dan rontgen dada dengan menargetkan sebanyak 1.100 orang untuk masyarakat umum dan aparatur Pemerintah Kota Bekasi yang sudah berjalan semenjak Senin, 20 Desember 2021 dan pada hari ini, Rabu, 22 Desember 2021 dilaksanakan di Kantor Kecamatan Mustika Jaya. Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Program Pemberantasan Tuberkulosis (P2TBC) di Kota Bekasi.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kota Bekasi berupaya untuk mengoptimalkan penemuan kasus aktif TBC yang tidak tercatat dan tidak terdeteksi sehingga eliminasi TBC Tahun 2030 dapat terwujud.

Menurut dr. Siti Nurliah. M.K.M selaku Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PM) pada Puskesmas Mustika Jaya, menyampaikan. “total sasaran skrining di Kecamatan Mustika Jaya adalah sebanyak 260 orang namun karena ada sisa kuota dari pelaksanaan skrinning sebelumnya di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan, maka ditambah menjadi 280 dan masyarakat sangat berantusias mengikuti program skrinning TBC tersebut.” ujarnya.

dr. Siti pun menjelaskan alurnya bahwa “pemeriksaan sputum (dahak) hanya dilakukan bagi peserta yang terduga TBC berdasarkan hasil skrinning gejala TBC dan hasil rontgen dada. Pengambilan sputum peserta akan dilakukan oleh petugas fasilitas kesehatan setempat seperti puskesmas atau rumah sakit. Sputum dikemas dan dikirimkan ke fasilitas pelayanan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler). Hasilnya akan keluar paling lama tiga hari. Semua hasil skrinning dan rontgen akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi,” tambahnya.

Manfaat bagi peserta yang telah melakukan skrining TBC adalah untuk mengetahui apakah ada gejala TBC atau tidak tanpa dipungut biaya dan hal tersebut sangat dirasakan oleh salah satu peserta yang merupakan warga Mustika Jaya

Menurut Agus, “saya sangat menyambut baik adanya kegiatan skrinning TBC ini sehingga saya jadi tau kondisi kesehatan saya, apalagi TBC bukanlah sebuah penyakit yang bisa diremehkan, sehingga saya pun merasa tenang,” ungkapnya.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, kasus TBC di Kota Bekasi mengalami penurunan. Tahun 2019 ditemukan 7.818 kasus TBC, Tahun 2020 berjumlah 5.374 kasus, dan untuk Tahun 2021, sampai November 2021 ditemukan 3.878 kasus.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *