Ratusan KPM Di Pekalongan Keluhkan Kualitas Beras BPNT

Beras berkutu, bau dan kotor.

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.

PEKALONGAN, JATENG – Ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, mengeluhkan beras yang didapat dari E-Warung kondisinya berkutu, kotor dan berbau apek.

Salah seorang warga penerima manfaat, HY (50) mengaku kaget beras yang didapat dari E-Warung Kedungwuni Jaya berwarna kuning dan aromanya busuk.

“Saya dapat empat karung masing-masing 12 kilo kondisinya sama semua,” ungkap HY, Senin (24/1/2022).

HY mengatakan terpaksa mencampur beras yang didapat dari e-warung dengan beras kualitas lebih baik agar bisa dikonsumsi.

“Kalau berasnya tidak dicampur jadinya kempratak (melar dan keras) karena butiran nasinya misah seperti nasi goreng,” jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun, BPNT baru dibagikan awal Januari 2022 berupa beras 4 karung, telur 12 butir, daging 4 kantong, kacang 4 kantong.

Bantuan tersebut dirapel sejak September hingga Desember 2021 dan baru dibagikan di awal Januari 2022 atau 4 bulan sekaligus.

Ketua E-Warung Kedungwuni Jaya, Endang, mengaku baru kali ini mendapatkan beras dengan kualitas kurang bagus, bahkan sempat ditolak oleh KPM padahal biasanya tidak.

“Saya sempat protes dan mengancam suplier untuk pindah tempat kalau mengulangi kesalahan yang sama dan akhirnya beras sebagian dikembalikan untuk diganti,” katanya.

Dikesempatan yang sama, Bendahara E-Warung Kedungwuni Jaya, Danona mengungkapkan alokasi beras di Januari 2022 sebanyak 4000 karung di mana masing-masing karung berisi 12 kilo beras dengan harga beli ke suplier Rp 10.100 per kilo.

“Pembayaranya masih utuh Rp 10.100 per kilo meski sebagian beras sudah terlanjur dibagikan ke penerima manfaat,” bebernya.

Sementara itu melalui sambungan telepon, Kholil, pemilik CV Ratu Indah Abadi yang menjadi suplier membenarkan beras yang diterima E-Warung kualitasnya berbeda dari biasanya.

“Terkait beras yang ditolak Itu sudah di ambil semua dan e-warung sudah laporan ke dinas. Akhirnya saya suruh E-Warung cari sendiri kalau ada yang bagus,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *