Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sty/Red.
CILACAP, JATENG – Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor Inf Drs. Abdul Asis Lallo menghadiri Upacara Pengibaran Bendera dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke -114 Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Cilacap yang diselenggarakan Pemkab Cilacap bertempat di Alun – alun Kabupaten Cilacap Jln. Sudirman No. 32 Cilacap, Jumat (20/03).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, S. STP., MSI, Danlanal Cilacap Kolonel Laut (PM) Sugeng Subagyo, S.Sos, Dandim 0703/Cilacap yang diwakili Mayor lnf Drs. Abdul Asis Lallo, Wakapolres Cilacap Kompol Suryo Wibowo, S.I.K, Kepala Kejaksaan Cilacap Sunaryo, SH., M.H, Wakil Pengadilan Negeri Cilacap Indrawan, S.H., M.H, Wakil Ketua Pengadilan Agama Cilacap Drs. Khairuddin, M.H, Wakil Ketua DPRD Cilacap Saiful Musta’in, para Asisten Setda Kabupaten Cilacap, Kepala OPD Kab. Cilacap dan peserta upacara dan tamu undangan lainnya.
Bertindak selaku Inspektur upacara Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Komandan Upacara Kapten Cba. M lsa Saefudin yang sehari hari menjabat sebagai Danramil 07/Maos, Perwira Upacara Kapten Cpm. Agus Santoso pejabat Danramil 01/Cilacap.
Adapun susunan pasukan upacara terdiri dari 1 SST bersenjata dari Kodim, 1 SST Lanal Cilacap dan 1 SST Polres Cilacap, 1 SST Satpol PP, 1 SST Dishub, 1 SST Linmas, 2 Kompi ASN Kabupaten Cilacap dan 1 SST Korsik dari SMA 5 Negeri Cilacap.
Dalam amanat Menteri Komunikasi dan lnformatika Republik Indonesia yang dibacakan oleh Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto Pamuji mengatakan Tahun ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114. Pada tahun ini, “Ayo Bangkit Bersama” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi COVID-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme lndonesia.
“Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan Bangsa.
Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan,” katanya.
Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908, Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari Bangsa bangsa lain. Organisasi yang menyatukan pergerakan di lndonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.
Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang
pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan lndonesia dan Muhammadiyah.
“Saudara – saudari Sebangsa dan Setanah Air, kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Di tengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina – Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa,” tandasnya.