Laporan wartawan sorotnews.co.id : Asmansyah.
PURUK CAHU, KSLTENG – Sejak awal Agustus 2022 hingga kini kasus Gastroenteritis atau penyakit muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus mengalami peningkatan secara signifikan yang ditangani oleh pihak RSUD Puruk Cahu.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi adanya lonjakan perawatan terhadap pasien rawat ini. Pihak RSUD Puruk Cahu telah mengambil beberapa langkah antisipasi.
Seperti yang jelaskan oleh Direktur RSUD Puruk Cahu, dr Debi Rumondang Siregar melalui Humas RSUD Puruk Cahu, Andry Irawan bahwa saat ini pihaknya telah menyediakan ruang rawat inap tambahan.
“Kami menyiapkan penambahan ruangan untuk mengantisipasi lonjakan kasus penyakit Gastroenteritis ini yang dalam kategori anak-anak serta bayi serta saat ini RSUD Puruk Cahu tengah melakukan peningkatan keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).” ucap Andry, Jumat (2/9/2022).
Adapun data kasus gastroenteritis per 1 Agustus – 31 Agustus 2022 telah mencapai 99 pasien yang ditangani, 18 pasien diantaranya sudah pulang atau sembuh dan 3 pasien lainnya pulang atas permintaan sendiri.
Secara terpisah, dr. Hanifah Arrazi, selaku dokter spesialis anak di RSUD Puruk Cahu mengatakan merebaknya kasus Gastroenteritis di Kota Puruk Cahu belum bisa dipastikan penyebabnya karena untuk memastikan infeksi harus melalui pemeriksaan PCR feses.
“Untuk penyebab pasti kita belum bisa memastikan karena tidak bisa dilakukan pemeriksaan. Kalau dari segi epidemiology usia pasien sekarang bisa terkena infeksi,” jelas dr. Hanifah.
Dijelaskan dokter spesialis anak ini juga langkah pencegahan sangkat perlu dilakukan agar tidak makin banyak korban balita terkena penyakit ini, diantaranya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun, memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur, memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang cukup.