Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Pemerintah Kota Pekalongan berencana mendirikan Batik Material Center (BMC) yang bertujuan untuk menstabilkan harga hahan baku batik.
Setelah berdiri BMC akan bertindak sebagai koperasi penyedia bahan baku batik seperti kain, lilin, pewarna batik dan lainnya.
“Fungsi dari koperasi ini untuk menjaga ketersediaan bahan baku batik termasuk menstabilkan harga saat terjadi lonjakan,” ungkap Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, Senin (3/10/2022).
Pemerintah menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang harus dicarikan solusinya terutama baha baku, limbah batik, regenerasi pembatik dan kesejahteraan pembatik.
Momen HBN menjadi harapan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara bersama.
Sebagai contoh saat pendemi berlangsung, daster batik mengalami lonjakan pesanan dan laris dibeli konsumen. Ada pesanan 10 ribu potong namun saat diproduksi tiba-tiba harga bahan baku naik drastis.
“Ini tentu menyulitkan perajin batik dan konsumen tidak mau tahu. Nah hal seperti inilah yang perlu kita tangani bersama,” terang Aaf, sapaan karib walikota.
Aaf mengungkap, pertumbuhan batik saat ini mencapai 3.9 persen. Angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan sebesar 5.8 persen.
“Mudah-mudahan HBN mampu menjadi titik balik dari pertumbuhan ekonomi pasca pandemi melampaui kondisi normal,” harap Aaf.