Lima Arahan Presiden Jokowi Kepada Jajaran Polri. Ini Arahan nya

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Tiyano. 

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan sedikitnya 5 arahan kepada seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), mulai dari para pejabat utama Mabes Polri, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), hingga Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) seluruh Tanah Air di Istana Negara.

Bacaan Lainnya

Pada hari Jumat, 14 Oktober 2022. Arahan pertama adalah agar Polri memperbaiki apa yg menjadi keluhan masyarakat kepada institusi Polri.

“Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri, 29,7 persen itu ini sebuah persepsi karena pungli.

Tolong ini anggota-anggota semuanya itu yang begitu. Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota.

Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi. Mencari-cari kesalahan nomor yang ketiga, 19,2 persen.

Dan yang keempat, hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, Polri merupakan aparat penegak hukum yang paling dekat dengann rakyat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat.

Untuk itu, Presiden menyampaikan arahan 2 yakni meminta kepada para petinggi dan perwira Polri untuk selalu mengingatkan anggotanya agar memberikan pelayanan kepada masyarakat serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
.
“Yang 2, rasa aman dan nyaman masyarakat itu, ini masalah persepsi rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang. Krn apa pun, Polri adalah pengayom masyarakat. Hal-hal yg kecil-kecil, tolong betul-betul dilayani itu.

Masyarakat kehilangan sesuatu, harus respons cepat sehingga rasa terayomi dan rasa aman itu menjadi ada,” ungkapnya.

Arahan 3, Kepala Negara meminta jajaran Polri menjaga kesolidan baik di internal Polri maupun dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hal tersebut penting utamanya karena saat ini sudah mulai masuk tahun politik dan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) sudah mulai berjalan sejak pada bulan Juli lalu.

“Harus ditunjukkan soliditas di internal Polri dulu. Rampung, kemudian soliditas Polri dan TNI Itu yang akan mengurangi tensi politik ke depan.

Soliditas harus ada kepekaan, posisi politik ini seperti apa, sih. Karen saudara” adalah pimpinan” tertinggi diwilayah masing”=sense of politic_nya juga harus ada, tidak bermain politik tetap mengerti masalah politik karena kita akan masuk dalam tahun politik,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *