Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Tiyano.
JAKARTA – Modus penipuan berkedok minta sumbangan dalih buat keagaamaan patut diwaspadai, apalagi di tengah keadaan sulit seperti ini, yang di mana banyak orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan segala cara.
Seperti kejadian dua orang remaja yang berdalih minta sumbangan buat keagaamaan di sebuah kosan yang berada jl Tanjung Duren Utara 1, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan Jakarta barat.
Ironis saat melancarkan aksinya mendapatkan 1 orang korban dengan cara memaksa meminta sejumlah uang dengan mengetuk pintu kosan, namun sudah tepergok oleh penjaga kosan.
Perlu diketahui masuk ke rumah atau sebuah kosan tanpa izin yang punya tempat tersebut atau penjaganya sudah melanggar hukum.
Beruntung dua remaja tersebut berhasil diamankan oleh warga setempat. Saat dimintai keterangan awak media dua pemuda tersebut mengatakan, “Ia melancarkan aksi meminta sumbangan tersebut dengan dalih kegiatan keagamaan sudah sering dilakukan, yang dimana uangnya tersebut dipakai untuk membeli narkoba jenis sabu di sebuah tempat kampung narkoba Boncos,” ucap pemuda tersebut.
Selanjutnya “ia juga mengatakan awalnya coba coba dan sudah berulang kali melancarkan aksinya dengan meminta sumbangan palsu tersebut , tidak main main ia dan temannya tersebut bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah yang dimana untuk membeli barang haram tersebut yaitu narkoba jenis sabu,” tutupnya.
Saat diamankan warga ditemukan sejumlah dua kertas fiktif untuk sumbangan kegiatan keagamaan, sejumlah uang kurang lebih sekitar 130 ribuan beserta korek yang sudah diracik dan alat pipet untuk menggunakan narkoba sabu.
Saat ini kedua pemuda tersebut sudah diamankan serta diserahkan oleh warga ke pihak berwajib yaitu Polsek Tanjung Duren guna penyelidikan Lebih Lanjut.
Saat ditemui salah satu warga yang kos menjadi korban mengatakan, “Ia saat didalam kamar ada suara ketokan pintu berkali – kali hingga akhirnya ia keluar dan menemukan dua pemuda tersebut , lalu ia menanyakan ada keperluan apa lalu ia menunjukan sepucuk surat yang dimana ia sebagai petugas yang disuruh meminta sumbangan dari salah satu kegiatan keagamaan di daerah kali anyar, ” ucapnya.
Selanjutnya, “Ia mengatakan sempat ragu untuk memberikan , namun ia dipaksa dengan dalih semua yang ada dikos ini pada memberi minimal 50 ribu, lalu ia memberikan dengan rasa tidak percaya dan segera menghubungi salah satu penjaga kos untuk menanyakan apa benar adanya kegiatan tersebut, lalu penjaga kos bilang itu tidak benar, segera penjaga kos amankan kedua remaja tersebut ke pihak berwajib,” ucap Silvi.
Saat ditemui salah satu penjaga kos mengatakan, “Ia memang sudah sering dapat komplenan dari penghuni kos terkait adanya oknum pemuda yang mengaku petugas meminta sumbangan tersebut, yang dimana lokasinya kegiatan tersebut jauh dari tempat kosan kami, ada juga yang melaporkan kehilangan sejumlah barang ditempat kos itu karena lupa mengunci pintu, alhasil sudah lama kita memantau siapa oknum tersebut, hari ini kita amankan dua pemuda tersebut bersama dibantu warga, ” ucap Rahma.