Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
PEKALONGAN, JATENG – Pemerintah Kabupaten Pekalongan di bawah kepemimpinan Bupati Fadia Arafiq, SE, MM bersama Wakil Bupati H. Riswadi, SH berkomitmen memiliki sejumlah program unggulan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan merata (Setara).
Program unggulan tersebut di antaranya, di Bidang Kesehatan yaitu Penyaluran Bantuan Seragam Gratis kepada pelajar SD hingga SMP di Sekolah Negeri. Program lainnya yaitu di Bidang Kesehatan, berupa Program Berobat Gratis Cukup dengan KTP. Program lainnya di Bidang Infrastruktur yaitu “Jalannya Alus Rejekinya Mulus”.
Bantuan seragam gratis diberikan kepada pelajar SD dan SMP dari keluarga miskin atau tidak mampu secara ekonomi dan bersekolah di Sekolah Negeri. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, jumlah siswa SD penerima bantuan seragam gratis yaitu sebanyak 7.610 siswa. Selain itu, siswa SMP sebanyak 4.283 siswa.
Selain program bantuan seragam gratis, Pemkab Pekalongan juga memiliki program Kudu Sekolah. Program ini mengembalikan anak tidak sekolah (ATS) ke sekolah. Pada tahun 2021, program ini berhasil mengembalikan 668 ATS ke sekolah, dari target sebanyak 1.025 ATS. Sedangkan target pada tahun 2022 ini sebanyak 700 ATS.
Layanan Kesehatan Gratis di Bidang Kesehatan, Pemkab Pekalongan pada tahun 2022 ini memiliki Program Layanan Kesehatan Gratis bagi masyarakat miskin atau kurang mampu dengan nama Program Pemberian Bantuan Biaya Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang Belum Mempunyai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq bahkan mendapatkan penghargaan atas komitmennya dalam menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan. Dalam program ini, masyarakat cukup menunjukkan KTP Kabupaten Pekalongan untuk mendapatkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kabupaten Pekalongan baik puskesmas maupun RSUD.
Program Kesehatan Cukup Pakai KTP didasari Perbup Nomor 68 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pemberian Bantuan Biaya Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang belum menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Jaminan kesehatan dianggarkan sekitar Rp. 54 Miliar pada tahun 2022 ini.
Dalam kesempatan pembinaan dengan jajaran Dinas Kesehatan, Bupati Fadia Arafiq meminta kepada seluruh unit layanan kesehatan milik pemkab untuk dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan. Dia meminta agar rumah sakit milik pemerintah daerah dan unit layanan kesehatan puskesmas menjadi pilihan utama masyarakat Kabupaten pekalongan untuk berobat ketika sakit.
“Saya tidak ingin pelayanan kita kalah dari rumah sakit swasta karena yang saya lihat banyak masyarakat kita yang mampu, namun tidak menjadikan rumah sakit umum daerah sebagai pilihan utama ketika sakit,” ujarnya.
Isu kesehatan yang juga menjadi perhatian yaitu terkait stunting. Pemkab Pekalongan terus berupaya menurunkan prevalensi stunting. Salah satu upayanya, belum lama ini, pemkab mendeklarasikan 10 desa di Kabupaten Pekalongan menjadi Desa Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting).
Sepuluh desa yang dideklarasikan menjadi Desa Gong Ceting yakni Desa Kebonsari Kecamatan Karangdadap, Desa Jeruksari Kecamatan Tirto, Desa Watusalam Kecamatan Buaran, Desa Srinahan Kecamatan Kesesi, Desa Kutorejo Kecamatan Kajen, Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni, Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo, Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriyono, Desa Luragung Kecamatan Kandangserang, dan Desa Winduaji Kecamatan Paninggaran. Peluncuran digelar di Desa Karanggondang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, Minggu (27/11).
Dalam tersebut juga disajikan sebanyak 1.000 Si Porsi Cegah Stunting (Si Ceting). Optimistis Turunkan Prevalensi Stunting. Data Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa angka stunting Kabupaten Pekalongan saat ini 11,08 Persen. Angka di bawah rata-rata Jawa Tengah yang mencapai 20,5 Persen. Sedangkan target Nasional 2024 14%. Pemkab optimistis dapat menurunkan kembali angka stunting, bahkan menargetkan menjadi 8 persen pada tahun 2023 nanti.
Angka stunting di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2021 yaitu sebesar 13,48 persen.Pemkab terus berupaya keras untuk menurunkan prevalensi stunting untuk mencapai target 1 digit. Target Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, pada tahun 2023 turun 3 persen dari saat ini, sehingga menjadi sekitar 8 persen.
Pemkab Pekalongan memiliki 39 desa lokus stunting. Sepuluh lokus sudah dirampungkan Universitas Jenderal Soedirman dan 29 lokus lainnya akan direplikasi. Program “Jalannya Alus Rejekinya Mulus”
Di Bidang Infrastruktur, Pemkab Pekalongan memiliki program unggulan disebutkan yaitu Program Rehabilitasi atau Peningkatan Jalan “Jalannya Alus Rejekinya Mulus” yang dianggarkan sekitar Rp 130 miliar pada tahun ini. Pada tahun sebelumnya, program dianggarkan sekitar Rp. 50 Miliar.
“Sehingga insya allah akan banyak jalan yang halus, Tapi saya juga minta masyarakat bersabar, jika belum rata pembangunannya, karena kami baru satu tahun memimpin. Namun kami akan bertanggung jawab selama kami memimpin, insya allah akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan,” ungkap Bupati Fadia dalam beberapa kesempatan.
Di bidang Keagamaan, Pemkab Pekalongan juga memberikan perhatian antara lain kepada Ratusan Penghafal Al Quran dan Penjaga Makam. Pemkab Pekalongan memberikan perhatian berupa uang pembinaan kepada 300 orang penghafal Al Qur’an atau Hafidz Hafizoh dan insentif kepada sebanyak 285 penjaga makam di tiap desa yang ada di Kabupaten Pekalongan serta 860 marbot dan 860 imam masjid, masing-masing Rp. 1 juta per orang .
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq berharap uang pembinaan dan insentif yang diberikan dapat menjadi motivasi bagi hafidz dan hafidzah agar lebih bersemangat menghafal Al Qur’an,
”Saya berharap ini bisa menjadi dorongan dan motivasi bagi para penghafal Al Qur’an supaya mereka semakin giat menghafalnya,” kata bupati.
Terkait pemberian insentif kepada imam masjid, marbot, dan penjaga makam, bupati menuturkan bahwa hal itu merupakan bentuk perhatian dari pemerintah atas jasa-jasa mereka karena selama ini belum tersentuh bantuan,
“Ini merupakan bentuk perhatian kita sebagai pemerintah,” ujar bupati.
Di Bidang Sosial, Pemkab belum lama ini juga meluncurkan Kartu Disabilitas dan Aplikasi Sosial Peduli untuk para penyandang disabilitas di Kabupaten Pekalongan pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2022, di Aula Lantai I Kantor Setda Kabupaten Pekalongan, Senin (5/12).
Tanpa Diskriminasi
Dalam sambutannya dalam kegiatan tersebut, Bupati Fadia Arafiq berharap agar para penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Pekalongan bisa mendapatkan pelayanan dan hak yang sama tanpa diskriminasi dalam berbagai pelayanan publik.
Bupati juga mengatakan bahwa peluncuran kartu disabilitas di Kabupaten Pekalongan bermanfaat untuk memberikan para penyandang disabilitas kemudahan mendapatkan pelayanan publik,
”Kartu disabilitas memberikan para disabilitas pelayanan prioritas di pusat kesehatan, pembuatan KTP, pembuatan akte, maupun yang lainnya agar tidak perlu antri. Oleh sebab itu mudah-mudahan kartu ini dapat segera dibagikan kepada seluruh disabilitas yang ada di Kabupaten Pekalongan agar seluruh disabilitas bisa mendapatkan prioritas tersebut,” ujar bupati.
Selain itu, bupati mengungkapkan bahwa dalam acara tersebut Pemkab Pekalongan juga meluncurkan Aplikasi Sosial Peduli untuk para disabilitas,
“Kita juga meluncurkan Aplikasi Sosial Peduli. Saya minta untuk nanti bisa disosialisasikan agar para disabilitas ini tau sehingga yang belum terdaftar bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi ini. Setiap disabilitas kebutuhannya berbeda-beda sesuai kondisinya bisa didaftarkan melalui aplikasi ini sehingga nantinya dapat cepat kita tanggapi, kita sikapi, dan cepat kita berikan bantuan. Mulai hari ini sudah ada dan mudah-mudahan bisa sangat bermanfaat untuk para disabilitas di Kabupaten Pekalongan,” kata bupati.
Data Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan menyebutkan, jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Pekalongan sekitar 9.800 disabilitas yang terdiri atas berbagai kategori ada disabilitas fisik, sensorik, intelektual dan disabilitas mental.