Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Banjir menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani oleh segenap pemangku kepentingan tak terkecuali oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Di Kota Pekalongan banjir terjadi baik akibat oleh curah hujan tinggi juga akibat naiknya air laut ke daratan (rob). Selain perubahan iklim yang menyebabkan muka air laut naik, terjadinya penurunan muka tanah (land subsidence) ditengarai menjadi penyebab rob terjadi kian parah. Seperti diketahui, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR melalui BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana tengah membantu penanganan banjir rob di Kota Pekalongan, dengan menggelontor anggaran Rp1,24 Triliun. Proyek tersebut telah dikerjakan sejak Tahun 2021 dan ditargetkan selesai hingga akhir Tahun 2023 mendatang.
Walikota Pekalongan, HA Arslan Djunaid menjelaskan bahwa, terkait progress pembangunan sistem pengendali banjir dan rob di Kota Pekalongan telah mencapai lebih dari 60 persen. Aaf, sapaan akrabnya menyadari, hujan semalaman yang terjadi pada Rabu malam hingga Kamis pagi (22-23/2/2023), di beberapa wilayah Kota Pekalongan terjadi banjir maupun genangan air. Namun, kejadian banjir ini tidak separah pada kejadian banjir di tanggal 31 Desember 2022 lalu.
“Tetapi, tetap kami antisipasi. Berdasarkan pantuan kami, air sungai tidak begitu meluap dan air laut juga tidak terjadi rob. Dengan berfungsinya pompa-pompa, mudah-mudahan bisa lebih cepat surut, kecuali wilayah yang terdampak di sekitar Sungai Bremi dan Sungai Meduri seperti Kampung Baru Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat yang ternyata sudah ada pengungsi dan kami akan pantau lebih lanjut ,” ucap Aaf, saat dikonfirmasi usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW) Tahun 2023 yang diinisiasi oleh Dinas Kominfo Kota Pekalongan, berlangsung di Ruang Buketan Setda Kota Pekalongan, Kamis (23/2/2023).
” Tinggal, di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat khususnya di wilayah sekitar Sungai Bremi dan Sungai Meduri bisa ada bantuan dana dari Pemerintah Pusat juga. Sudah kami ajukan dan komunikasikan dengan Gubernur dan Kementerian. Semoga dalam waktu dekat ada respon baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto memaparkan, pekerjaan sistem pengendali banjir dan rob di Kota Pekalongan yang ada di sisi Timur dibantu penanganannya antara BBWS Pemali Juana terkait penanganan Sungai Lodji-Banger yang sampai saat ini masih dalam progress tahap pelaksanaan. Dalam sistem pengendali banjir dan rob ini, ada 3 paket pekerjaan fisik yaitu Paket pertama meliputi kolam retensi, pembangunan parapet, pekerjaan bendung gerak, dan pekerjaan regular gate untuk sistem Sungai Lodji. Paket kedua meliputi normalisasi Sungai Banger, pembangunan parapet, normalisasi Sungai Gabus, dan tanggul rob. Sementara, paket tiga meliputi pekerjaan pompa serta pekerjaan long storage Sibulanan sepanjang 2 kilometer serta long storage Susukan dan Celumprit, dimana di setiap sungai, BBWS akan memasang pompa air dengan kapasitas 3 x 1 meter per kubik dan 2 x 1,5 meter per kubik.
“Kemudian, ada 1 tambahan lagi pembangunan stasiun pompa di Jalan Seruni yang diharapkan bisa mengurangi dampak banjir di wilayah Klego, Poncol, dan semua daerah yang bisa ditangani pompa tersebut. Kami masih mengupayakan peninggian dan perkuatan tanggul raksasa agar air laut tidak melimpas ke sisi tanggul,” tutur Bambang saat hadir di kegiatan Sosialisasi ZIS yang diselenggarakan oleh Baznas Kota Pekalongan, berlangsung di Hotel Dafam Kota Pekalongan, Kamis (23/2/2023).
Disampaikan Bambang, untuk penanganan banjir dan rob jangka panjangnya, DPUPR tengah mengusulkan penanganan Sungai Bremi-Meduri, dimana DED nya sudah selesai disusun dan berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana untuk bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR.
“Mudah-mudahan ini bisa terlaksana dan terfasilitasi dari apapun sumber dananya. Harapannya, setelah sisi timur tertangani kami harapkan secara bertahap di sisi barat juga bisa teratasi. Kota Pekalongan untuk Tahun 2023 ini akan menuntaskan genangan di Kampung Baru Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat yang pada hari ini genangan banjirnya setinggi 60-70 sentimeter. Selain itu, ada beberapa pekerjaan fisik lain seperti peninggian parapet dan pemeliharaan rumah pompa,” tandasnya.