Laporan wartawan sorotnews.co.id : Nahar
TANJABTIM – Kadis PUPR kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Dedi Novrianika, ST., M.M angkat bicara terkait viralnya jalan buruk dan berlumpur di wilayah Kabupaten Tanjabtim
Dirinya mengakui fakta dilapangan jika terdapat jalan yang rusak dan berlumpur saat hujan datang mengingat wilayah Tanjabtim merupakan daerah pesisir dan bergambut, namun harus berimbang karena kondisi jalan akses ke Kecamatan menuju Kabupaten yang buruk di Tanjabtim tidaklah mencapai 20 persen.
Dedi Novrianika melanjutkan, Pemkab Tanjabtim terus berupaya untuk perbaikan jalan sehingga dalam kurun waktu lima tahun (2018 – 2022) pada era kepemimpinan Romi Hariyatano, Pemkab Tanjabtim sudah membangun jalan rigit beton sepanjang 19,854 Km. Jalan yang di aspal sepanjang 31,206 Km. Kemudian jalan kelas B sepanjang 279,4 Km. Untuk peningkatan jalan material tanah sudah mencapai 27,658 Km
Perlu kita ketahui bersama, lanjut Dedi, saat ini Kondisi jalan baik sepanjang 160,665 KM atau 13,1 persen. Lalu kondisi jalan sedang sepanjang 635,615 KM atau 51,46 persen. Dari 1235,170 KM ruas jalan dalam lingkup daerah Tanjab Timur.
“Artinya kerusakan jalan tergolong buruk tidaklah mencapai 20 persen” ungkap Dedi Novrianika melalui watshaap pribadinya, Sabtu (13/5/2023)
Dedi Novrianika mengatakan bahwa Pemkab Tanjabtim bukan tutup mata soal kerusakan jalan, Bupati Tanjabtim terus memantau melalui salurun komunikasi Handy Talky (HT) dimana terjadi kerusakan jalan untuk dilakukan segara perbaikan
“Jalan tidak mampu bertaham lama kerena terus dilintasi angkutan tonase diluar kapasitas jalan, apalagi di musim penghujan, ditambah lagi kultur dasar tanah yang bergambut,” ujarnya
Menurutnya, Kondisi jalan bisa aman jika semua badan jalan dibangun secara permanen dengan rigid beton, karena Kultur tanah di Tanjabtim beda dengan kabupaten lain. Bangun jalan permanen 1 KM butuh anggaran dana lebih kurang 8-9 Milyar, jika di kabupaten lain hanya butuh dana sekitar 2 Milyar. Sementara APBD Tanjab Timur satu tahunnya hanya lebih sedikit dari angka 1 Triliyun, sedangkan Pos Anggaran untuk dinas PUPR pertahunnya hanya kisaran 150 Miyar untuk jalan dan jembatan.
“Dari sinilah bisa kita lihat kemampuan keuangan daerah kita. Sementara ruas jalan kita semuanya 1235,170 KM, Itulah sebabnya kita akan menggedor keatas untuk mendapatkan kucuran dana pusat atau provinsi,” pungkas Dedi Novrianika