Asal Usul Kampung Janda Di Perumahan Arbian Pasuruan. Simak Riwayatnya

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro. 

PASURUAN, JATIM – Asal mula Perumahan Arbian didirikan pada tahun 2001 oleh seorang saudagar kaya berasal dari Tanah Bangil, Pasuruan Jawa Timur yang bernama Hanif Kamaluddin.

Pembangunan Perumahan Arbain dilatar belakangi oleh pesan ibu Hanif Kamaluddin. Hanif dibesarkan oleh ibu yang seorang janda.

Sang ibu berpesan supaya kelak ketika Hanif memiliki rezeki yang lebih dari cukup, hendaknya menyisihkan untuk para janda.

Selama menetap di sana, seluruh wanita yang berstatus janda akan menetap secara gratis dan mendapat jatah beras setiap dua bulan sekali.

Meski bisa tinggal secara gratis dan mendapat jatah beras cuma-cuma, para penghuni di perumahan Arbain harus memenuhi syarat utama yakni berstatus janda dan berasal dari keluarga yang tak mampu.

Selain syarat tersebut, wanita berstatus janda yang memiliki anak akan lebih diprioritaskan.

Jika nantinya sang wanita menikah atau anak-anaknya menikah, mereka harus keluar dari perumahan Arbain.

Proses seleksi pun berjalan ketat karena calon penghuni harus lebih dulu menyampaikan keinginannya pada pengurus perumahan dengan membawa surat kematian suami atau akta cerai.

Pengurus akan menelusuri asal-usul pemohon termasuk perilaku sehari-hari sambil memeriksa kesediaan rumah. Pihak pengurus akan meneliti lebih jauh janda yang menempati rumah di awal masa-masa tinggal.

Menelisik soal asal-usul namanya, Arbain berasal dari bahasa Arab yang artinya empat puluh. Tak heran jika di komplek perumahan Arbain ini memang hanya tersedia 40 rumah saja.

Dikutip dari berbagai sumber, seluruh penghuni Perumahan Arbain harus menjaga ketertiban dan berpakaian sopan. Di atas pukul 22.00 WIB, penghuni tidak bisa keluar-masuk kompleks perumahan sembarangan.

Apabila di antara mereka ada yang bekerja, maka sebisa mungkin diharapkan tidak mengambil shift malam. Pada pukul 22.00 WIB itulah gerbang utama perumahan akan ditutup.

Soal menerima tamu laki-laki, peraturannya lebih ketat lagi. Untuk menemui tamu laki-laki di dalam rumah, seseorang harus didampingi tetangganya.

Jika tidak ingin didampingi, tamu laki-laki tersebut diminta diterima di teras rumah supaya tampak oleh warga lainnya.

Selain itu, seluruh penghuni Perumahan Arbain dilarang keras meminjam uang kepada rentenir. Tujuannya supaya tidak ada warga yang terkena kasus hutang piutang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *