Rasyid Assaf Dongoran : Pemerintah Dan Masyarakat Sama Sama Intropeksi Diri

Laporan wartawan sorotnews.co.id : M. Suryadi. 

TAPANULI SELATAN, SUMUT – Bukan Rahasia umum lagi bahwa Wakil Bupati Tapanuli Selatan ( Wabup Tapsel ) Rasyid Assaf Dongoran,MSi,Acap kali blusukan ke Desa-Desa yang ada diseputaran komplek Perkantoran Pemkab Tapsel Wakil dalam kurun waktu 1 tahun belakangan ini.

Bacaan Lainnya

Wabup sendiri mengatakan bahwa beberapa kali turun ke desa bukan hanya sekedar melihat desa tersebut, namun juga bertemu langsung dengan petani maupun tidak bertemu dengan petani.

Wabup juga mengatakan bahwa ada 6 desa lingkar 1 atau tetangga langsung Komplek Perkantoran Bupati yakni Desa Janji Mauli, Desa Sialaman, Desa Kilang Papan, Desa Tolang berada pada Kecamatan Sipirok kemudian ada Desa Marisi, Desa Pargarutan Dolok di Kecamatan Angkola Timur.

“Saya masih prihatin dan punya harapan besar terhadap perbaikan sektor pertanian dan perkebunan rakyat pada 6 desa tersebut, agar menjadi lebih baik pada masa tahun – tahun kedepan,Kondisi Lahan yang masih banyak tidur dan lahan pertanian yang masih banyak tidak optimal berproduksi serta tidak punya nilai optimal pemandangan landscape pertanian yang teratur, rapi, sehat indah,” ungkap Wabup.

“Siapa salah? Kenapa 6 desa yang mengelilingi Kompleks Perkantoran Bupati seperti itu kondisi sektor pertaniannya, maka sama sama instrospeksi diri, kami pemerintah dan juga masyarakat desa,” ujarnya.

Wabup berharap kedepannya, pemerintah daerah khususnya dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan serta dinas perikanan mampu melihat yang dekat daripada melihat yang jauh jauh, yakni di depan mata kita bersama.

Juga berharap masyarakat petani 6 desa tersebut harus melihat kehadiran pemerintah dengan konsep berbagi tugas, bukan menempatkan diri sebagai penerima bantuan (Obyek) semata.

“Saya yakin tahun 2024 atau 2025 kedepan, perhatian pemerintah daerah kabupaten Tapanuli Selatan akan lebih khusus seperti Tim Gugus Tugas Khusus Pembinaan Pertanian terhadap 6 desa tetangga komplek perkantoran bupati, karena 6 desa itu adalah wajah langsung kita,” ujarnya lagi.

“Bukan berarti 200 desa lain tidak diperhatikan, ya tetap dong, semua memiliki hak yang sama mendapatkan pembangunan, namun khususn 6 desa sekitar kantor bupati menjadi wajah Pemkab tentang pertanian,” tutup Wabup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *