Laporan wartawan sorotnews.co.id : Ferry Lesar.
MANADO, SULUT – Kepala Kantor KSOP Kelas III Manado Letkol Marinir Benyamin Ginting memberi penjelasan, menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2033, pihaknya bertekad mengeluarkan kapal Bawangungnusa 1 dari area parkir Pelabuhan Manado. Menurut Ginting selain terlalu lama parkir, dermaga mudah rusak dan tidak maksimal melayani parkiran.
“Persiapan menyambut Nataru kita bertekad keluarkan kapal dari dermaga, selain dermaga rentan rusak parkiran tidak leluasa digunakan. Kita urus dulu masalah hukumnya dan setelah itu kita paksakan keluar dari dermaga,” tandas Kepala Kantor KSOP Pelabuhan Manado, Letkol Marinir Benyamin Ginting, Selasa (12/9/2023) di Manado.
Baginya, sebelum kapal dikeluarkan, dibuatkan dulu perjanjian dengan PT. Pelindo, yang penting kapal keluar dulu, kemudian nanti diminta rekomendasi dari pengadilan untuk ijin pemindahan kapal.
“Karena untuk kepentingan masyarakat, sebelum bulan desember 2023 kapal sudah keluar dan menurut info sudah siap tim penyelam memeriksa kondisi kapal dari bawah kapal,” bebernya.
Maka dari itu Ia memastikan, dibawah kapal diselami satu minggu lamanya untuk dipetakan kondisi kemudian diapungkan, hanya saja ada biaya operasional lumayan besar.
Setelah itu terserah kapal mau ditarik kearah mana, yang pasti jangan parlir di lokasi sini karena area mau dipergunakan parkir kapal penumpang lainnya.
Disisi lain, GM PT. Pelindo IV (Persero), Cabang Manado Rudi Hartono Lontaan, diwawancarai memberi penegasan, kapal Bawangungnusa 1 masih bersengketa.
“Masalah hukumnya lagi proses tingkat banding di MA jadi menunggu putusan dari MA, perusahaan pemilik kapal sudah 2 kali banding tapi kalah terus. Jadi ketika nanti kami pindahkan ke lokasi lain atau membongkar kapal bisa ada potensi unsur pidana baru, itu yang kami lahirkan,” sebut .Lontaan, Jumat (15/9/2023) di Kantor PT. Pelindo Manado.
Lanjut Lontaan, saya usulkan penanganan kapal ini harus berhati hati walau sebenarnya kami siap.membantu memindahkan kapal ke lokasi lain namun mengingat biaya terlalu besar.
“Sedang kami tidak mempunyai anggaran, kalau bisa kapal distrap saja dan pemilik kapal harus menyampaikan ke pengadilan supaya ketika kami bertindak kapal dalam kondisi aman dan status kapal diperjelas,” terangnya.
Diakhir pembicaraan Lontaan menjelaskan, KSOP sempat menghubungi dan meminta kami memindahkan kapal namun tidak adanya ketersediaan anggaran, maka terkendala dan kita harus berhati-hati jangan sampai ketika dipindahkan kondisi kapal tambah rusak berimbas belum kelar masalah pertama muncul lagi polemik baru.