Terkait PMTAS Nasi Goreng Dan Telor Basi, Kepsek SDN Kedaung Kali Angke 01 PG Angkat Bicara

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Irpan Sofyan. 

JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) menyediakan makanan tambahan bagi anak sekolah tingkat dasar.

Bacaan Lainnya

Kebijakan PMTAS ditetapkan lewat Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah Pada Satuan Pendidikan.

“Terkait Program PMTAS di SDN Kedaung Angke 01 PG, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Nasi goreng dan telur yang diduga basi menurut Nara sumber orang tua murid yang tidak mau disebutkan namanya, ketika anaknya mau makan nasi goreng dan telurnya yang diduga sudah basi,” ucapnya.

Ditemui awak media, Kepala Sekolah SDN Kedaung Kali Angke 01 PG, Sri Lestari mengkonfirmasi terkait program makanan tambahan anak sekolah (PMTAS)

“Yang pertama, saya apresiasi dari pihak Sudin yang mungkin untuk makanan tambahan anak sekolah itu sangat bagus karena itu bisa meningkatkan gizi anak-anak terutama daerah Kedaung kali angke ini adalah daerah yang masih dianggap belum sejahtera bener. Jadi itu sangat membantu kami untuk anak-anak yang belum sarapan. Jadi disekolah bisa sarapan,” kata Sri Lestari.

“Untuk kegiatan PMTAS ini diberikan seminggu dua kali dan itu yang mengelola adalah Komite Sekolah dengan teamnya. Setelah mereka menyelesaikannya dari rumah, mereka serahkan ke sekolah kurang lebih 06.30 wib. Kemudian kami kurang lebih jam 08.00 wib, kami bagi anak-anak makan kami kasih batas waktunya sampai setelah istirahat itu harus sudah habis,” jelasnya.

“Untuk nasi goreng yang kemarin itu juga saya berikan dari Komite jam 06.29 wib, diterima oleh pengawas dari pihak sekolah kemudian dari pengawas pihak sekolah untuk mencoba, dan nasi goreng itu bagus layak untuk diberikan anak-anak. Kemudian kami pada saat itu melakukan senam bersama setiap hari Kamis kami melakukan senam bersama kurang lebih sampai 07.30 wib. Setelah senam bersama selesai, nasi goreng itu kami bagikan pada anak-anak melalui komite. Dan setelah pembagian selesai anak-anak disarankan untuk makan saat itu juga dengan didampingi oleh wali kelasnya. Wali kelas juga menghimbau supaya anak-anak dimakan dihabiskan dan jangan dibawa pulang. Itu himbauan dari wali kelas dan saat itu tidak ada anak yang memang memberitahukan bahwa nasinya basi tidak ada. Hanya ada anak yang memang ibu saya sudah sarapan jadi saya tidak bisa makan saat itu. Jadi saat itu nasi sudah dimakan anak-anak disaksikan oleh wali kelas masing-masing dilapangan,” ungkapnya

“Dan anak yang memang saat itu melaksanakan NBK memang makannya tidak dilapangan, yaitu anak-anak NBK itu makannya ada yang dibelakang ada yang diteras. Dan mereka saya liat dari video yang memang kami buat saat itu tidak kami buat bikin-bikin itu anak habis. Bahkan mereka ada yang menanggapi ada yang kurang, dan menyatakan nasi goreng itu adalah enak. Dan mereka banyak yang habis,” jelasnya.

“Memang ada satu atau dua orang yang menyatakan bahwa ada anak yang tidak suka telor, kita anggap aja kelas kecil yang memang tidak suka telor. Ada bahkan ada anak yang maunya telornya saja, tidak mau doyan nasi gorengnya, tapi kita menghimbau ke mereka coba dulu. Seperti mungkin buah juga kadang anak banyak anak-anak yang tidak suka buah tapi kita coba. Coba misalkan jeruk, ayo kita buka dulu bareng-bareng coba-cobain dulu temannya,” katanya.

“Akhirnya setelah itu ternyata mereka lama-lama doyan, dengan sedikit-sedikit kita berikan arahan untuk mereka supaya makan. Jadi kalau ada sesuatu yang memang tidak enak atau apa silahkan kasih tau ke ibu gurunya makanan itu seperti apa. Itu yang saya sampaikan untuk kegiatan PMTAS di SDN Kedaung Kali Angke 01PG. Mungkin untuk nasi goreng itu sudah kami konfirmasi kepada orang tua bahwa tidak ada kejadian anak-anak yang sakit dirumahnya sakit perut ataupun besoknya tidak masuk karena makan nasi goreng itu tidak ada,” jelasnya.

“Alhamdulillah anaknya sehat-sehat semua dan hari berikutnya anak-anak tidak ada yang izin karena sakit makan nasi goreng,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *