Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Sosok Ir Ridwan Bae tentu tidak asing lagi Dimata masyarakat Sulawesi Tenggara pada umumnya dan di Muna pada khususnya yang dimana beliau merupakan salah satu politisi sukses tanah Muna sejak tahun 2000 an sampai sekarang. Karir politik beliau bermula pada saat beliau menjadi pejabat eksekutif (Bupati) di Kabupaten Muna.
Begitu banyak prestasi yang diukir oleh beliau termasuk salah satunya merubah wajah kota Raha yang awalnya terlihat biasa-biasa saja (kota mati) menjadi nampak wajah kekotaan nya yakni dengan membangun beberapa fasilitas daerah utamanya jalan dan beberapa perkantoran seperti kantor Bupati Muna dan beberapa kantor SKPD lainnya yang sangat layak digunakan untuk melayani segala bentuk keluhan rakyat. Ir Ridwan Bae menjabat sebagai bupati Muna selama 2 periode 2000-2010.
Lanjut daripada itu usai mengemban amanah rakyat sebagai pejabat eksekutif (Bupati Muna) yang bisa dikatakan sukses pada masanya, Ir Ridwan Bae melanjutkan karirnya dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. tentu dengan jabatan itu gawean wilayah yang harus dibantu dalam hal menyambung suara rakyat lebih luas lagi, namun itu tak mampu membatasi kemampuan Ir Ridwan Bae agar bisa terus membangun dan hasilnya beliau sukses membangun wilayah dapilnya (Sultra).
Kesuksesan itu tidak hanya menjadi tulisan atau kata-kata semata ataupun juga hanya sekedar katanya dan itu dibuktikan dimana saat itu Ir. Ridwan Bae kembali mencalonkan diri maju pada pilcaleg DPR RI 2019 – 2024 dan hasilnya Ir. Ridwan Bae kembali terpilih dan meraih perolehan suara terbanyak pada dapilnya dengan jumlah 100 ribu lebih dan hasilnya Ir. Ridwan Bae menjadi wakil ketua komisi V DPR RI fraksi Golkar dapil Sultra. Dan pada jabatan DPR RI Ir Ridwan Bae sangat-sangat memberikan manfaatnya sukses membangun di seluruh daerah yang ada di Sulawesi Tenggara.
Filosofi beringin pada partai Golkar tidak lah bernilai bahwa itu hanya lah pohon yang dijadikan lambang oleh Partai Golkar namun itu pohon itu adalah gambaran contoh bahwa sebelum besar menjadi pohon, pohon itu juga pernah menjadi akar yang jika dikaitkan dengan filosofi kehidupan tentunya sangat menggambarkan bahwa partai Golkar adalah partai yang peduli terhadap hak-hak demokrasi yang tertindas.
Itu bukan tanpa bukti bagaimana perhatian Partai Golkar terhadap demokrasi yang tertindas ini. Pada tanggal 23 Juli 1973 kader-kader partai Golkar yang bekerja sama dengan tentara membangun sebuah lembaga non pemerintahan yang bekerja mengawasi proses berjalan nya demokrasi yang bernama KNPI dan pada saat itu dipimpin oleh David Napitupulu.
Berjalan waktu dan pada tahun 1998/1999 saat Indonesia mengalami krisis moneter kembali partai Golkar bersama-sama seluruh kader KNPI memotori gerakan pemuda mahasiswa seluruh Indonesia pada saat itu melakukan aksi demonstrasi sampah pada saat itu berhasil menurun kan Soeharto dari jabatan presiden.
Melihat perilaku pemerintah Ir Ridwan Bae yang sangat peduli terhadap hak-hak konstitusi, sangat tepat rasanya memberikan apresiasi bahwa Ir Ridwan Bae sukses mengemban amanah dari filosofi beringin oleh partai Golkar.
Maka dari itu mengapa kita harus membuka diri dan mengakui bahwa partai inilah yang betul-betul menjadi perwakilan rakyat Indonesia pada umumnya.