Laporan wartawan sorotnews.co.id : Andri/Adv.
KAB. TASIKMALAYA, JABAR – Guna menurunkan Stunting, UPTD Puskesmas Tanjungjaya laksanakan program kegiatan Jaminan Asupan Gizi, Sanitasi dan Dokter spesialis Mapay Kampung (Jasdolis Payung) yang bertempat di Aula Desa Cikeusal Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (30/4/2024).
Program ini bertujuan untuk menurunkan Stunting yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya dua desa yaitu Desa Sukanagara dan Desa Cikeusal. Sosialisasi ini menyangkut asupan gizi dan sanitasi harus diperbaiki serta mendatangkan dokter Specialis Kandungan dan Anak untuk penurunan stunting.
Sutianah, S.KM,. M.Si, Kapus UPTD Puskesmas Tanjungjaya mengatakan kegiatan program Jaminan Asupan Gizi Sanitasi Dan Dokter Specialis Mapay Kampung (Jasdolis Payung) awalnya dimulai dari program ini, program stimulan ke 20 penerima jamban sehat dari sanitasinya serta selanjutnya dari peningkatan gizi dari PMT lokal selama 90 hari yang mengelolanya ibu-ibu kader untuk sasarannya ke balita stunting sama Bumil KEK (Kurang Energi Kronis).
“Pencegahan masalah gizi pada ibu hamil merupakan hal penting dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizinya saat sebelum dan selama kehamilan, dilanjutkan dengan setelah melahirkan dan masa menyusui,” ucap Sutianah.
Pada kegiatan Jasdolis Payung tersebut hadir pula dokter specialis anak dokter Febi, dokter specialis kandungan dokter Riki, selain dokter specialis hadir juga dari Tim Dinas Kesehatan khusus progam gizi, serta dokter umum uptd puskesmas tanjungjaya
Untuk alur pengecekan balita dari mulai pendaftaran, pengukuran, berat badan dengan pengecekan tingkat risikonya. Adapun untuk kandungan pengecekan hampir sama dari mulai pendaftaran, cek golongan darah, cek lab kemudian di USG. Misalkan kalau ada yang berisiko baru dikonsultasikan dengan dokter specialis kandungan
“Alhamdulillah terkait program Jasdolis Payung di UPTD Puskesmas Kecamatan Tanjungjaya sudah terealisasikan semuanya,” imbuhnya.
Sedangkan untuk bidan desa dari tujuh desa yang di kecamatan tanjungjaya ada tiga belas bidan yang menangani ibu melahirkan.
“Saya berharap dengan adanya program ini selanjutnya dari Dinas Kesehatan untuk menanggulangi pencegahan stunting dari PMT Lokal dan kita fokus ke balita gizi kurang dan Bumil KEK,” pungkasnya.*