Johni Asadoma Temui Uskup Ruteng, Didoakan Maju Pilgub NTT

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK. 

MANGGARAI, NTT – Irjen Pol (P) Johni Asadoma bertemu Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat di Keuskupan Agung Ruteng, Jumat (5/7/2024).

Bacaan Lainnya

Mantan Kapolda NTT itu juga didoakan oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat dan para Romo setempat untuk maju pada Pemilihan Gubernur NTT 2024.

“Saya sangat bersyukur dan menyampaikan apresiasi karena diterima dengan baik untuk mendiskusikan banyak hal di sana,” kata mantan Ketua PB Pertina itu.

Ia mengaku didoakan oleh Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr dan para Romo di Keuskupan Agung Ruteng agar dapat menjalani proses pencalonan Gubernur NTT dengan baik.

Selain didoakan, pertemuan itu juga dilakukan diskusi hangat dengan membahas berbagai persoalan dan solusinya pada tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.

“Pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1 jam itu kita mendiskusikan banyak hal mulai dari climate change, krisis pangan, konflik antar negara, krisis energi, human trafficking,” ujar mantan Wakapolda NTT itu.

Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri periode 2020-2022 mengaku akan terus mendatangi masyarakat NTT untuk menyerap aspirasi dan memastikan persoalan yang kini dialaminya agar dapat menyiapkan program kerja yang baik untuk kesejahteraan masyarakat jika dipercayakan memimpin NTT sebagai gubernur.

Pentingnya Rekam Jejak

Jenderal Polisi berbintang 2, Johni Asadoma. Nama yang disebutkan terakhir punya segudang pengalaman yang mana beberapa di antaranya masih diingat masyarakat NTT.

“Nama ini merupakan putra NTT yang telah bertugas menjadi pemimpin pasukan perdamaian di sejumlah negara di dunia terutama negara-negara Afrika,” kata dia.

Johni Asadoma, juga seorang legenda hidup di kancah olah raga tinju yang mendunia. Ia pernah meraih medali emas Sea Games XII Singapura dan bahkan membawa nama Indonesia ke Olimpiade XXII di Los Angeles. Ia juga menjadi Wakapolda dan Kapolda NTT sebelum pensiun.

“Sederet pengalaman ini cukup menjadi modal penting untuk bertarung di Pilkada NTT 27 November 2024 nanti,” ungkap dia.

Satu juga yang menarik dari seorang Johni Asadoma adalah posisi politiknya saat ini. Ia cukup dekat dengan sejumlah tokoh penting dari partai politik besar. Sebut saja kedekatannya dengan Ketua Gerindra NTT, Esthon Foenay dan Ketua PDI Perjuangan NTT, Emy Nomleni serta beberapa lainnya.

Hal itu menunjukkan posisi Johni Asadoma yang cukup melejit dan fleksibel untuk masuk dalam ruang kontestasi politik elektoral NTT. Apapun itu, posisi dan kehadiran politiknya menjadi kuda hitam yang tidak bisa dilihat sebelah mata.

Pengamat politik Undana Kupang, Rudi Rohi menilai rekam jejak atau pengalaman bakal calon kepala daerah sangat penting berlaga di Pilgub NTT. Salah satu nama yang ia nilai adalah Johni Asadoma, mantan Kapolda NTT itu.

“Saya kira bursa calon Gubernur NTT Periode 2024-2029 cukup menarik. Sedikit berbeda dari periode-periode sebelumnya, nama-nama yang beredar sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur kali ini sebagian besarnya adalah orang-orang hebat yang tidak hanya memiliki reputasi luar biasa tetapi juga kapasitas mumpuni yang dapat dilihat dari rekam jejak masing-masing,” ujarnya.

Pertama, calon gubernur seperti Ansy Lema yang merupakan politisi muda PDI Perjuangan yang cukup vokal, dan terkenal dekat dengan akar rumput hingga elit. Terbukti, ia menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dan terpilih lagi untuk periode 2024-2029. Sebelumnya Ansy adalah juru bicara Ahok yang mampu merajut komunikasi ke semua kalangan.

Ada juga Melki Laka Lena yang juga anggota DPR RI Periode 2019-2024 dan terpilih lagi untuk Periode 2024-2029. Politisi Golkar ini sebelumnya pada Pilkada NTT 2018 lalu sempat berpasangan dengan Jacky Uly mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Periode 2018-2023 dari koalisi Golkar – NasDem.

“Namun entah kenapa kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkannya,” sambung dia.

Berikutnya, Simon Petrus Kamlasi, yang merupakan Jenderal TNI AD berpangkat Brigjen. Nama ini kendati adalah pendatang baru di dunia politik NTT akan tetapi tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai jenderal aktif, Simon Petrus Kamlasi tentu memiliki sejumlah sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk bertarung di dalam kontestasi politik elektoral NTT.

Selain nama-nama di atas, ada pensiunan Jenderal Polisi berbintang 2, Johni Asadoma. Nama yang disebutkan terakhir punya segudang pengalaman yang mana beberapa di antaranya masih diingat masyarakat NTT.

“Nama ini merupakan putra NTT yang telah bertugas menjadi pemimpin pasukan perdamaian di sejumlah negara di dunia terutama negara-negara Afrika,” kata dia.

Johni Asadoma, kata Rudi Rohi, juga seorang legenda hidup di kancah olah raga tinju yang mendunia. Ia pernah meraih medali emas Sea Games XII Singapura dan bahkan membawa nama Indonesia ke Olimpiade XXII di Los Angeles. Ia juga menjadi Wakapolda dan Kapolda NTT sebelum pensiun.

“Sederet pengalaman ini cukup menjadi modal penting untuk bertarung di Pilkada NTT 27 November 2024 nanti,” ungkap dia.

Satu juga yang menarik dari seorang Johni Asadoma adalah posisi politiknya saat ini. Ia cukup dekat dengan sejumlah tokoh penting dari partai politik besar. Sebut saja kedekatannya dengan Ketua Gerindra NTT, Esthon Foenay dan Ketua PDI Perjuangan NTT, Emy Nomleni serta beberapa lainnya.

Bahkan baru-baru ini beredar flyer Johni Asadoma berpasangan dengan Melki Laka Lena dari Golkar. Terlepas dari benar tidaknya flyer tersebut, hal itu menunjukkan posisi Johni Asadoma yang cukup melejit dan fleksibel untuk masuk dalam ruang kontestasi politik elektoral NTT.

“Entah sebagai nomor 1 atau 2. Apapun itu, posisi dan kehadiran politiknya menjadi kuda hitam yang tidak bisa dilihat sebelah mata,” kstanya.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *