Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
JAKARTA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) PAM Jaya memiliki peralatan canggih yaitu Teknologi Pengolahan Air Minum di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart. Teknologi pengolahan ini dapat memenuhi kebutuhan air minum warga di Kawasan Rumah Susun (Rusun) Daan Mogot, Jakarta Barat.
Teknologi ini membuat masyarakat bisa mendapatkan akses air siap minum dari Kali Mookervart dan Waduk Daan Mogot. IPA Mookervart telah beroperasi sejak Maret 2021 silam.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, teknologi pengelolaan air baku menjadi air minum merupakan salah satu upaya PAM Jaya dalam mendorong akses air minum untuk masyarakat Jakarta. Ke depan, teknologi ini akan diterapkan di kawasan-kawasan lain.
“Model Mookervart itu sudah kia multiplikasi. Jadi saat ini sebenarnya WTP-WTP (Water Treatment Plant) kita itu sudah drinkable water. Dan pengolahan kita yang terakhir kita mempunyai mobile WTP di Waduk Pluit,” kata Arief dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).
Arief menjelaskan, air Waduk Pluit diproses kemudian hasilnya menjadi drinkable water atau air siap minum. Keunggulannya, WTP tersebut bisa berpindah-pindah sehingga apabila da kondisi darurat seperti kesulitan air bersih di suatu tempat, WTP ini bisa dialihkan.
“Kita sudah mempunyai peralatan yang cukup canggih yang sudah modern. Yang bisa memproses air saat itu dalam Waktu hitungan paling lambat 15 menit sudah bisa disaring menjadi air yang siap minum,” paparnya.
Langkah ini lah yang akhirnya membuat PAM Jaya berhasil mendapatkan Anugerah Ekonomi Hijau detikcom Kategori Program Ramah Lingkungan atas Penerapan Teknologi Pengolahan Air Minum di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart.
Saat ini, di Jakarta sendiri akses air bersih baru mencapai sekitar 68% masyarakat Jakarta dan bahkan untuk akses air minum masih jauh dari itu. Karena itulah, langkah ini menjadi salah satu program percepatan untuk menyelamatkan bumi Jakarta dari isu tentang air bersih.
Untuk tahap awalnya, PAM Jaya akan berfokus pada penambahan jumlah sambungan pipa di Jakarta. Ditargetkan pada tahun ini akan ada 85.000 sambungan pipa. Kemudian di tahun 2030 harapannya akan menambah hingga 7.000 km pipa bawah tanah untuk air bersih.
“Itu yang kenapa kita stagingnya untuk nanti menjadi air minum. Karena usia pipa kita masih bervariatif di bawah tanah kita. Sehingga kemudian saya khawatirnya walaupun air sudah drinkable water dari WTP kita, tetapi ada kontaminasi dari pipa-pipa yang suka bocor karena sudah terjadi korosi karena usia,” terangnya.
Karena itulah, pihaknya memasang alat berupa dispenser supaya masyarakat bisa lebih percaya dan yakin meminum air tersebut. Arief mengatakan, dispenser ini juga ada hasil uji labnya setiap bulan sehingga bisa lebih aman. Dengan menggunakan dispenser ini, masyarakat bisa minum dari keran langsung.*