Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
JAKARTA – PTPP selalu mendorong pengembangan green construction dan pertumbuhan green building di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan peran PTPP menjadi salah satu Corporate Founder dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Dimana Peran PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu pendiri Green Building Council Indonesia (GBCI).
PT PP (Persero) kali ini melakukan groundbreaking proyek pembangunan gedung Bank Negara Indonesia (BNI) yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2 pada (20/2/2024). Gedung ini mengusung konsep Green Building dengan kualifikasi LEED Platinum Level.
Dalam acara groundbreaking itu Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kolaborasi antara BUMN dan private sector untuk pertumbuhan kota baru yang diharapkan dapat berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Nasional.
Dalam hal ini pembangunan properti menjadi salah satu fondasi dalam pertumbuhan kota baru, terlebih pembangunan yang diusung juga mengedepankan konsep Green Building yang mendukung sustainability dan ESG dalam pembangunan.
“Dengan dinamika persaingan ekonomi dunia saat ini, kita harus berkolaborasi, hal ini penting guna menunjang pertumbuhan, menjaga stabilitas perekonomian indonesia, serta menumbuhkan lapangan kerja, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Sehingga ke depannya diharapkan lebih banyak kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur Indonesia,” ungkap Erick, dalam keterangan resmi PT PP ditulis, Selasa (30/7/2024).
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan bahwa PTPP akan menargetkan untuk dapat meraih sertifikasi green building LEED untuk proses konstruksinya yang nantinya Gedung BNI di kawasan PIK 2 ini akan menjadi gedung BUMN pertama di Indonesia yang mengimplementasikan green building dengan kualifikasi LEED Platinum Level.
“PTPP akan berkomitmen untuk mengirimkan tim terbaik agar Pembangunan Gedung BNI di Kawasan PIK 2 ini dapat selesai dengan kualitas terbaik, tepat waktu, accident serta tetap memperhatikan kaidah manajemen risiko dan selalu memperhatikan keberlangsungan lingkungan sekitar,” ujar Novel.
Sekadar informasi proyek Pembangunan Gedung BNI di Kawasan PIK 2 ini memiliki nilai kontrak senilai Rp 1,4 triliun dengan masa pelaksanaan selama 17 Bulan dan merupakan proyek rancang bangun yang terdiri dari 3 bangunan utama yang akan berdiri di lahan seluas 10.218 m2.
Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan meliputi tahapan perencanaan, perizinan, pekerjaan struktur & arsitektur, MEP, interior & area publik, serta infrastruktur. Konsep Design Bangunan gedung ini adalah Emerald atau Batu Permata yang memiliki makna meng-elaborasikan identitas BNI yang dinamis, elegant, dan iconic. Untuk menambah produktivitas kerja dan meningkatkan konektivitas, Bangunan Gedung BNI ini nantinya juga akan dilengkapi dengan Sky Bridge yang menghubungkan Gedung Office Tower dan Gedung Facility Tower.*