Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Arya.
JAKARTA – Industri kedirgantaraan Indonesia kembali mencatat prestasi gemilang melalui PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang berhasil meraih kepercayaan internasional dengan memenuhi pesanan pesawat angkut CN235-220 MPA dari Angkatan Laut Kerajaan Thailand.
Dilansir dari YouTube Channel Indo Populer pada 14 Februari 2025, keberhasilan ini diumumkan secara resmi pada Rabu, 19 Februari 2025. Pesawat ini dirancang khusus untuk misi pengawasan maritim dan patroli perbatasan, menggantikan armada lama seperti Fokker F27 MK 400 yang sebelumnya dioperasikan oleh Thailand.
CN235-220 MPA merupakan pesawat patroli maritim canggih hasil kolaborasi antara PTDI dan Airbus Defence & Space dari Spanyol. Pesawat ini memiliki berbagai keunggulan operasional, termasuk:
Radar APS-13C Ocean Radar: Mendeteksi kapal kecil, kapal selam, dan target bergerak di laut maupun di darat.
Sistem Pengawasan Elektro-Optik (EO/IR): Memungkinkan pengamatan visual tajam dalam berbagai kondisi cuaca.
Sistem Identifikasi Otomatis (AIS): Memudahkan identifikasi objek di laut.
Selain itu, pesawat ini mampu mengangkut hingga 49 prajurit atau 39 pasukan terjun payung. Kemampuan mendarat di landasan pendek dan tak beraspal menjadi nilai tambah tersendiri bagi negara-negara dengan infrastruktur bandara terbatas.
Pesanan dua unit CN235-220 MPA dari Thailand ini memperkuat hubungan pertahanan antara Indonesia dan Thailand. Keputusan Angkatan Laut Thailand memilih pesawat buatan PTDI tidak hanya didasari hubungan diplomatik yang baik, tetapi juga karena keunggulan teknis dan harga kompetitif dibandingkan pesaing seperti Airbus C295 MPA.
Sebagai bagian dari kerja sama, PTDI juga menawarkan layanan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul (MRO) di Thailand bekerja sama dengan industri lokal. Ini diharapkan dapat mempermudah proses perawatan pesawat, menghemat biaya, dan mempercepat perbaikan.
Sejak diproduksi pertama kali, lebih dari 70 unit CN235-220 telah diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Korea Selatan, Senegal, dan Uni Emirat Arab. Pesanan dari Thailand mempertegas posisi PTDI sebagai pemain utama dalam industri kedirgantaraan global.
Ke depannya, PTDI berencana mengembangkan varian terbaru dari CN235 dengan fitur tambahan seperti integrasi sistem persenjataan, termasuk rudal dan torpedo, menjadikan pesawat ini lebih efektif untuk misi anti kapal selam, mirip dengan kemampuan pesawat P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat.
CN235 dikembangkan sejak 1980-an melalui kolaborasi antara Indonesia dan Spanyol sebagai pesawat angkut taktis yang lebih fleksibel dibandingkan C-130 Hercules. Dengan berbagai inovasi terbaru, CN235-220 MPA kini mampu memenuhi kebutuhan operasional modern dari berbagai angkatan militer dunia.
Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi PTDI, membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar global dan terus berkembang menjadi salah satu kekuatan utama dalam industri kedirgantaraan dunia.**