Laporan wartawan sorotnews.co.id : Marselin SK.
MANGGARAI TIMUR, NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena angkat bicara terkait persoalan yang terjadi di Batas Wilayah Kabupaten Manggarai dan Ngada.
Kepada Wartawan Sorotnews pada Senin 24 Februari 2024, Gubernur NTT menyampaikan, “Pemerintah Daerah(Pemda) dan DPRD kedua daerah serta para tokoh masyarakat kedua daerah perlu duduk bersama, berdialog untuk mencari solusi.
Pemerintah Provinsi NTT dan anggota DPRD Provinsi NTT dapil terkait bersama pimpinan kedua daerah membantu bisa duduk bersama semuanya, menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan sengketa tapal batas antara Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan Kabupaten Ngada.
Untuk diketahui, Sebelumnya warga Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), melaporkan warga Desa Sambi Nasi Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, kepada pihak kepolisian atas kasus pembakaran rumah yang terjadi di tapal batas kedua kabupaten.
Laporan tersebut diterima oleh Bamin SPKT II Polres Matim, Fenaldi Daniel Untono, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Salah satu warga Desa Golo Lijun yang rumahnya dibakar, Fabianus Nagurmengungkapkan bahwa pada Selasa, 18 Februari 2025, sekitar pukul 10.30 Wita, sekelompok warga Ngada datang menyerang mereka.
“Mereka berteriak, ‘Mari sudah lawan kami, ini saatnya kita perang’,” kata Fabianus.
Selain itu, para pelaku juga berteriak, “Pulang sudah, ini bukan tanah kalian,” sambil mengancam keselamatan warga setempat.
Yang paling menyedihkan, kisah Fabianus, segerombolan warga dari Ngada yang ingin menyerang mereka meletakkan sebilah parang dengan sebilah tombak di leher istrinya lalu diancam untuk dibunuh.
Setelah mengancam istri dan anak-anak Fabianus, lalu mereka mengambilkan bensin dengan korek api dan membakar rumah.
“Semua barang-barang kami tidak ada satupun yang selamat. Semuanya hangus terbakar,” ucap Fabianus dengan wajah yang sangat sedih.**