Tabungan Lebaran Raib, Puluhan Warga Demo Kantor Desa di Mojokerto

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro. 

MOJOKERTO, JATIM – Puluhan warga, mayoritas ibu-ibu, menggelar aksi unjuk rasa di Balai Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Senin (10/3/2025). Mereka menuntut pengembalian tabungan Lebaran yang diduga dibawa kabur oleh pengurus koperasi desa.

Bacaan Lainnya

Para demonstran datang dengan membawa poster bertuliskan berbagai tuntutan, seperti “Kembalikan Uang Kami”, “Uangku Bukan Uangmu”, hingga sindiran “Ubur-ubur Ikan Lele, Uangku Kau Bawa Kabur Le”. Mereka juga membawa serta buku tabungan sebagai bukti simpanan mereka di Koperasi Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) Gading.

Salah satu nasabah, Furi (30), mengungkapkan bahwa ada sekitar 152 nasabah yang menjadi korban dengan total tabungan mencapai Rp 1,6 miliar. Para nasabah rutin menyetor tabungan setiap Rabu kepada koperasi tersebut, yang dikelola oleh tiga orang: Lilik dan Samuji, warga Desa Gading, serta Isnan, warga Desa Bleberan, Jatirejo.

Namun, uang simpanan mereka kini tak dapat ditarik. Furi sendiri telah kehilangan tabungannya sebesar Rp 23 juta, yang sedianya digunakan untuk merayakan Idulfitri. Ia mengaku sudah dua kali mendatangi rumah Isnan, namun yang bersangkutan sudah tidak ada.

“Saya sudah dua kali ke rumahnya Pak Isnan. Katanya uang dibawa kabur oleh atasannya, Nanang, yang kini diduga melarikan diri ke Banyuwangi,” ujar Furi.

Siti Mar’atus Sholikhah (27), korban lainnya, mengalami kerugian lebih besar. Tabungannya di koperasi mencapai Rp 122 juta, yang terdiri dari simpanan pribadinya serta tabungan milik anak, teman, dan kerabatnya.

“Totalnya Rp 122 juta. Saya sampai jual motor dan mencari pinjaman untuk mengembalikan uang tabungan para anggota saya,” kata Siti.

Ia sudah menjadi nasabah Koperasi TPSP Gading selama tujuh tahun dan rutin menabung setiap minggu sebesar Rp 2-3 juta. Namun, sejak November 2024, ia kesulitan menarik uangnya.

“Awalnya alasannya ada kendala di bank, lalu terkait pemilu, setelah itu selalu janji-janji tanpa kepastian,” ujarnya.

Merasa kecewa, para korban meminta pertanggungjawaban pengelola koperasi. Namun, hingga aksi ini berlangsung, belum ada kepastian mengenai pengembalian dana mereka.

“Kami kecewa, apalagi sebentar lagi Lebaran dan semua butuh uang. Kami hanya disuruh berdoa agar mereka mendapatkan uang,” keluh salah satu nasabah.

Sementara itu, kuasa hukum Lilik dan Samuji, Arif Sugeng Winarko, menyatakan bahwa kliennya hanya bertugas sebagai pegawai administrasi di koperasi tersebut. Ia menegaskan bahwa dana nasabah diduga berada di tangan Isnan yang telah melarikan diri.

“Berdasarkan keterangan klien kami, uang nasabah diduga berada di tangan Pak Isnan. Kami akan menempuh jalur hukum,” tegas Arif.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus ini. Para nasabah berharap aparat segera bertindak agar uang mereka bisa kembali sebelum Lebaran tiba.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *