Laporan wartawan sorotnews.co.id : Nur Qolbi.
JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada 15-17 Maret 2025. Fenomena ini dapat menyebabkan hujan lebat hingga sangat lebat yang berisiko memicu banjir, tanah longsor, serta angin kencang.
Menurut BMKG, beberapa daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan adalah:
– Pulau Jawa: Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur
– Sumatera: Riau, Sumatera Utara, dan Kepulauan Bangka Belitung
– Kalimantan: Kalimantan Barat
– Sulawesi: Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan
– Bali dan Nusa Tenggara: Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT)
– Wilayah Timur: Maluku dan Papua
Kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh anomali suhu permukaan laut serta aktivitas atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) yang dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.
BMKG memperingatkan beberapa dampak yang bisa terjadi akibat hujan ekstrem ini, di antaranya:
– Banjir dan Genangan Air – Wilayah dengan sistem drainase buruk dan daerah pesisir berisiko mengalami banjir.
– Tanah Longsor – Terutama di daerah berbukit atau pegunungan dengan struktur tanah yang mudah tergerus air.
– Angin Kencang dan Gelombang Tinggi – Aktivitas pelayaran di beberapa perairan harus lebih waspada terhadap gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter.
Untuk mengurangi risiko bencana, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
– Memantau informasi cuaca dari sumber resmi BMKG melalui aplikasi dan website.
– Menghindari daerah rawan longsor dan banjir selama periode hujan intens.
– Mengamankan barang berharga dan dokumen penting dari risiko terendam air.
– Waspada terhadap pohon tumbang dan tiang listrik saat terjadi angin kencang.
– Nelayan dan pengguna transportasi laut diimbau untuk memperhatikan peringatan gelombang tinggi sebelum melaut.
BMKG terus melakukan pemantauan dan akan memberikan pembaruan jika terjadi perubahan kondisi cuaca yang lebih ekstrem. Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang namun waspada, serta selalu mengikuti arahan dari otoritas setempat.
Pantau terus perkembangan cuaca dan tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.**