Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Minardi.
MUNA, SULTRA – Aksi penyegelan Kantor Desa Napalakura yang dilakukan oleh masyarakat Desa Napalakura sebagai bentuk protes dan penolakan kepada Kepala Desa Napalakura kembali berkantor.
Berdasarkan wawancara dengan warga Desa Napalakura, warga Desa Napalakura menyatakan bahwa aksi penyegelan dilakukan sebagai bentuk penolakan kepada Sunarti, SP, Kepala Desa Napalakura untuk kembali beraktifitas di kantor desa.
“Kami warga Desa Napalakura dikagetkan dengan surat yang beredar berbentuk undangan yang berisi “menindak lanjuti penyelesaian persoalan yang terjadi dalam Desa seperti PKH, Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa” yang dibubuhi tanda tangan dan stempel Kepala Desa Napalakura,” kata warga yang enggan disebutkan namanya.
“Atas beredarnya undangan yang bersumber dari Pemerintah Desa Napalakura tersebut, kami warga Desa Napalakura menduga ada indikasi dari seorang Kepala Desa Napalakura untuk tidak menghargai proses yang saat ini sedang berjalan di DPRD,” tegas warga Desa Napalakura.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa polemik yang melibatkan masyarakat dan pemerintah Desa Napalakura ini masih masuk dalam agenda pembahasan oleh DPRD Kabupaten Muna. Masyarakat dan pemerintah Desa Napalakura serta BPD Desa Napalakura juga mendengarkan secara langsung saat pelaksanaan RDP bahwa polemik yang melibatkan masyarakat dan pemerintah Desa Napalakura masih ada agenda lanjutan dari DPRD yaitu rapat gabungan antara Komisi 1 dan Komisi 3 DPRD Kabupaten Muna,” Jelas warga.
“Jadi untuk sementara kantor dan balai Desa Napalakura kami segel permanen sampai masalah tersebut diselesaikan dan kami berharap DPRD Kabupaten Muna merekomendasikan pencopotan Kepala Desa Napalakura dan pemerintah Kabupaten Muna segera mengeluarkan SK pemberhentian Sunarti, SP sebagai Kepala Desa Napalakura,” tutup warga Desa Napalakura.
Hingga berita ini terbit belum ada keterangan dari pihak Pemerintah Desa Napalakura.**
